Tugas Akhir
Identitas Status Sosial Tokoh Pada Film "Persimpangan Yang Lurus" Melalui Tata Busana Pret-A-Porter
Pada film “Persimpangan Yang Lurus”, PSK di Kopi Pangku mengenakan busana untuk mempercantik penampilan dan menyesuaikan diri ditengah kota dengan tingkat pendidikan rendah, ekonomi rendah, dan kasta sosial rendah. Gaya berpakaian PSK kopi pangku menggunakan pakaian sederhana dengan warna, bahan, dan model seadanya. Untuk tata rias wajah, para PSK menggunakan riasan tebal dan terlihat tidak rapih karena lokasi Warung Kopi Pangku yang menggunakan lampu remang-remang.Busana memberi peran sosial dan mampu digunakan untuk menyembunyikan posisi sosial, status sosial seseorang tidak bisa lepas dari yang namanya status ekonomi. Melalui tata busana Prêt-à-Porter sebagai penunjang identitas status sosial PSK di Warung Kopi Pangku, dapat diterapkan dari suatu simbol yang tidak terucap secara verbal tergantung situasi dan kondisi, hanya dengan mengenakan bentuk, tekstur, garis, bahan, dan warna pakaian tertentu maka karakter karakter dapat diketahui latar belakang, harga murah atau mahalnya busana, dan status sosial sesuai dengan peran dalam karya film,sehingga kostum dan tata rias menjadi sangat penting digunakan sebagai penunjang identitas status sosial tokoh-tokoh pada film “Persimpangan Yang Lurus”. Busana bagian penting dari film yang membantu menceritakan kisah dalam sebuah film secara tersirat untuk menunjukkan identitas karakter. Busana dengan berbagai jenisnya memiliki simbol yang berbeda disetiap pikiran manusia, tergantung suku, agama, ras, kekayaan, tingkat pendidikan, dan status sosial. Busana juga dapat menampilkan ruang dan waktu (latar) sebuah cerita. Film ini juga mengenakan busana untuk menunjukkan atau mendefinisikan peran sosial yang dimiliki seseorang, sehingga pemilihan gaya berpakaian melalui unsur desain menjadi salah satu tolok ukur tercapainya mereplikasi konsep estetika film dari bagian artistik dan didukung dengan sifat karakter yang sesuai dalam bingkai
Tidak tersedia versi lain