Tugas Akhir
Dewi Basundari Sebagai Ide Penciptaan Batik Pada Kain Panjang.
Bermula dari pengalaman penulis semasa kecil, cerita wayang telah populer dikalangan masyarakat khususnya daerah Jawa, anak muda pada zaman itu masih gemar melihat pertunjukan wayang dan pertunjukan seni tradisional lainnya. Namun sayangnya kenyataan di era globalisasi ini berbanding terbalik dengan kondisi yang dulu. Tak jarang generasi muda sekarang lebih mengenal budaya luar dibanding budayanya sendiri. Berdasarkan pengalaman pribadi penulis ingin membuat karya tugas akhir dari tokoh pewayangan. Ini adalah wujud apresiasi serta ketertarikan penulis terhadap cerita pewayangan yang merupakan warisan budaya Indonesia. Figur tokoh Dewi Basundari akan diwujudkan ke dalam karya batik pada kain panjang dengan warna khas batik pesisir. Metode pendekatan yang digunakan penulis dalam penciptaan karya tugas akhir ini adalah metode pendekatan estetika menurut Dharsono, serta metode penciptaan yang digunakan adalah metode penciptaan Practice-Ied Research menurut Hendriyana yang didasari dengan teori ICS-USI-USA (idea, concept, shape-user, solution, Innovation-utility, significane and aesthetic). Landasan teori yang digunakan penulis adalah teori estetika dan teori ornamen. Proses perwujudan karya ini menggunakan teknik batik tulis dengan pewarnaan tekstil tutup celup napthol dan colet remasol. Tahapan yang dilakukan penulis mulai dari proses mordanting, pembuatan sketsa, pembatikan, pewarnaan, pelorodan, dan finishing. Karya yang dihasilkan dalam Tugas Akhir ini berupa enam buah karya. Kain panjang dengan motif Dewi Basundari ini tentunya mempunyai keunikan dengan kebaruan motifnya dengan sentuhan perpaduan gaya antara batik pesisir dan pedalaman.Pembuatan motif wayang pada karya batik ini bertujuan untuk memperkenalkan tokoh wayang kepada generasi muda khususnya tokoh wayang Dewi Basundari
Tidak tersedia versi lain