Tugas Akhir
Moela
“Moela” ini diciptakan dan dibentuk menjadi sebuah koreografi utuh dengan
didasari oleh rangsang visual sera rangsang gagasan atau idesional. Rangsang visual
dilihat dari bentuk talam bekukur pada tari Kiamat yang menjadi interpretasi penata
tari. Talam bekukut atau talam berkaki merupakan salah satu properti yang digunakan
pada tari Kiamat dalam acara ruwah. Bentuk dari bekukut inilah yang menjadi dasar
pengkaryaan ini. Pola tiga yang penata tari interpretasikan sebagai proses tumbuh
kembang manusia yakni yang berasal dari lahir, hidup dan mati.
Karya tari ini diciptakan dalam bentuk koreografi kelompok, mengulas
tentang interpretasi penata tari atas dari sebuah talam bekukut. Berawal dari proses
tumbuh kembang manusia yang tergolong dalam siklus kehidupan inilah yang akan
terus berulang dan akan terus terjadi. Berawal dari adanya sebuah pertemuan antar
dua insan dan penata interpretasikan sebagai pertemuan bersetubuh yang akhirnya
menghasilkan seorang anak. Pada hal ini anak tidak luput dari, asah, asih asuh dari
orang tua meskipun bukan dari orang tua kandung. Yang dimana tumbuh kembang
anak mengalami sebuah proses dari tengkurap, merangkak, jongkok dan akhirnya
dapat berdiri sempurna dengan kaki sendiri tanpa adanya batasan. Pada kehidupan
yang dijalani akan selalu ada sisi baik dan buruk. Kemana pun kita berlari akan
berhenti juga. Kemana pun kita pergi akan menemukan titik hentinya juga dan titik
henti yang penata maksud ialah kematian atau nafas terakhir.
Karya tari ini disajikan oleh 9 penari, dengan dua penari laki-laki dan tujuh
penari perempuan. Karya ini dipentaskan di proscenium stage . karya tari ini
merupakan tipe tari dramatik yang terbagi menjadi 3 adegan lahir, hidup dan mati
yang diadaptasi dari visual pola tiga pada talam bekukut.
Tidak tersedia versi lain