Tugas Akhir
Penggunaan Leitmotif Pada Karya Musik "It's Okay To Not Be Okay" Dengan Format Piano Quintet
Karya musik “It's Okay to Not be Okay” dibuat berdasarkan teori lima tahap kesedihan yang dikemukakan oleh seorang psikiater bernama Elisabeth Kubler-Ross. Teori lima tahap kesedihan adalah sebuah teori yang membahas mengenai lima tahap emosi yang dialami oleh seseorang pada saat berada dalam kondisi berkabung. Adapun kelima tahapan yang terdapat dalam teori tersebut adalah penolakan (penolakan), kemarahan (kemarahan), tawar-menawar (penawaran), depresi (depresi), dan penerimaan (penerimaan). Karya musik “It's Okay to Not be Okay” merupakan program karya musik. Pada karya ini,terdapat penggunaan leitmotif sebagai gambaran dari kabar duka yang menjadi benang merah antara setiap gerakan. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui alasan makna dan pesan dalam lima tahapan kedukaan Kubler-Ross menjadi hal yang penting untuk diinterpretasikan dalam karya musik “It's Okay to Not Be Okay” dan untuk mengetahui cara penerapan teknik leitmotif “pick-a-note” dalam karya musik “Tidak Apa-apa Jika Tidak Baik-Baik Saja”. Proses penulisan karya “It's Okay to Not be Okay” diawali dengan perumusan ide penciptaan yang dilanjutkan dengan penentuan judul karya. Penulis kemudian melakukan observasi dan pengumpulan serta verifikasi data yang kemudian dilanjutkan dengan tahap penyusunan konsep dan sketsa dasar musik dari setiap gerakan yang ada. Setelah itu, penulis menentukan instrumentasi dan mulai menggarap detail karya yang kemudian ditulis pada aplikasi notasi musik. Dari hasil keseluruhan pembahasan, maka diambil kesimpulan bahwa makna dari setiap tahap kedukaan penting untuk disampaikan agar dapat menjadi media refleksi diri bagi penulis dan pendengar. Selain itu, agar leitmotif yang digunakan dapat merepresentasikan kabar duka yang memiliki kesan acak dengan baik, penulis menggunakan teknik “pick-a-note” yang membebaskan pemain untuk memainkan nada apapun dengan batasan tertentu.
Tidak tersedia versi lain