Tugas Akhir
Penyajian Iringan Wayang Othok Obrol Lakon Prasetya Adipati Karno Oleh Ki Subandi Dalam Pakeliran Gaya Kedu Selokromo
Skripsi yang berjudul “Penyajian Iringan Wayang Othok Obrol Lakon Prasetya Adipati Karno dalam Pakeliran Gaya Kedu Selokromo” membahas mengenai bentuk, struktur, dan garap. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan bentuk dan struktur garap dalam karawitan iringan Wayang Othok Obrol. Fokus pembahasan penelitian meliputi bentuk dan fungsi gending, struktur adegan dan sajian gending, serta garap penyajian. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan konsep pakeliran padat dan konsep garap. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Metode tersebut dilakukan dengan cara studi pustaka, wawancara, observasi dan dokumentasi. Wayang Othok Obrol merupakan bentuk pertunjukan wayang kulit yang termasuk dalam jenis pakeliran padat. Pertunjukan Wayang Othok Obrol lakon Prasetya Adipati Karno terbagi menjadi tiga (3) bentuk adegan yang terdiri dari jejer, adegan, dan strat. Iringan Wayang Othok Obrol mempunyai bentuk gending yang berbeda dengan bentuk gending pada umumnya. Hal tersebut terlihat dari tabuhan kolotomik yang terdiri dari ketuk, kenong, dan kempul. Iringan Wayang Othok Obrol terdiri dari gending khusus dan lagu glenukan. Gending khusus merupakan gending yang sudah dibakukan untuk mengiringi pertunjukan Wayang Othok Obrol. Gending tersebut terdiri dari Ayak obrol, Srepeg obrol, gending Kasatriyan dan Sampak titir. Adapun lagu atau glenukan merupakan bentuk iringan yang berfungsi sebagai pembentuk suasana adegan dalam pertunjukan Wayang Othok Obrol.
Tidak tersedia versi lain