Tugas Akhir
Gamelan Jawa sebagai Media Interaksi Sosial Siswa-Siswi di Sekolah Luar Biasa (SLB) Autis Bina Anggita Yogyakarta
Gamelan Jawa di Sekolah Luar Biasa (SLB) Autis Bina Anggita Yogyakarta digunakan sebagai media optimalisasi interaksi sosial dimana bunyi sebagai esensi dasar memiliki karakteristik yang berbeda dengan perkembangan saraf otak anak-anak autis. Bagi anak-anak dengan autisme, loudness bunyi dan noise dalam kondisi tertentu merupakan sebuah gangguan yang dapat mengganggu emosi, respon fisiologi, dan interpretasi kognitif yang merupakan bagian dari sistem interaksi sosial. Berdasarkan permasalahan tersebut, fokus penelitian adalah gamelan Jawa sebagai media optimalisasi interaksi sosial dan harmoni garap lagu Suwe Ora Jamu karya siswa-siswi dengan autisme. Penelitian ini menggunakan metode etnografi yang merupakan sebuah metode penelitian untuk menyelidiki pola perilaku, bahasa, dan tindakan dari suatu kelompok kebudayaan di lingkungan yang alamiah dengan menggunakan observasi dan wawancara sebagai teknik pengumpulan data. Analisis data menggunakan analisis interaktif Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gamelan Jawa mampu mengoptimalisasikan interaksi sosial yang ditunjukkan oleh perubahan fisiologis seperti tersenyum, mengedipkan mata, gerakan tangan menabuh gamelan, menutup telinga, dan adanya sebuah proses interpretasi kognitif. Selain itu, permainan gamelan lagu Suwe Ora Jamu dilihat dalam perspektif harmoni merupakan sebuah respon fisiologi dan interpretasi kognitif.
Tidak tersedia versi lain