Tugas Akhir
Gamelan Kutai dalam Upacara Ritual Beluluh Sultan di Tenggarong Kutai Kartanegara
Penelitian ini berjudul “GAMELAN KUTAI DALAM UPACARA RITUAL BELULUH SULTAN DI TENGGARONG KUTAI KARTANEGARA”. Tujuan penelitian ini adalah Ritual Beluluh Sultan merupakan sarana untuk penobatan sultan, pembersihan Sultan, dan keluarga Sultan, sehingga dinamakan demikian. Ritual ini melibatkan berbagai prosesi, di antaranya pembacaan mantra dan penggunaan Gamelan Kutai (Kyai Gajah Perwita) dengan lagu/gending yang disebut "Senenan". Gamelan Kutai (Kyai Gajah Perwita) merupakan bukti peninggalan dari Kerajaan Kutai Kartanegara yang telah menjadi bagian dari tradisi dalam Kesultanan Kutai Kartanegara. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan penggalian data di lapangan terutama Kedhaton Kutai Kartanegara. Untuk mengupas tekstual objek tersebut digunakan teori Garap oleh Rahayu Supanggah, sedangkan untuk menganalisis kontekstualnya digunakan teori fungsi dari Alan P Meriam. Gamelan Kutai difungsikan dalam prosesi upacara adat erau, penobatan raja dan penyambutan tamu dari luar kedhaton, serta Beluluh Sultan. Dalam Gamelan Kutai, istilah "gending" mengacu pada "lagu", berbeda dengan pengertian "gending" dalam Gamelan Jawa. Dalam konteks upacara Beluluh Sultan, terdapat Gending Senenan yang telah ditetapkan pada setiap prosesi. Bentuk pertunjukan Gamelan Kutai terstruktur sesuai dengan prosesi pada ritual Beluluh Sultan.
Tidak tersedia versi lain