Tugas Akhir
Orkes Kampoeng Wangak dari Maumere Ke Yogyakarta Sebuah Kajian Etnomusikologis
Orkes Kampoeng Wangak adalah salah satu grup musik yang dibawa dari Maumere ke Yoyakarta. Orkes Kampoeng Wangak memiliki arti dari namanya yaitu Wangak yaitu, “Hujan Badai” dalam pemaknaan tersebut diartikan sebagai kemeriahan tanpa henti dan diringi musik yang bernuansa sukacita. Pieter Mauritz(anggota Orkes Kampoeng Wangak) bercerita mengenai salah satu karya Orkes Kampoeng Wangak yang dimainkan sejak dulu adalah lagu Malam Bae. Lagu ini menjadi ciri khas dan salah satu masterpiece dalam mengawali setiap pertunjukan Orkes Kampoeng Wangak di manapun, selalu tampil pada saat malam hari. Penelitian ini mendeskripsikan bagaimana Orkes Kampoeng Wangak mampu bertahan di Yogyakarta dan mendeskripsikan Lagu Malam Bae. Untuk menjawab keberadaan Orkes Kampoeng Wangak maka digunakan teori pengelolaan seni (manajemen) untuk mendapatkan gambaran bagaimana grup musik ini dikelola dan dapat bertahan. Untuk menjawab permasalahan kedua, ilmu bentuk analisa musik yang dikembangkan oleh Karl Edmund Prier dijadikan landasan berpikir dalam membedah aspek musikal Lagu Malam Bae. Kajian Etnomusikologi digunakan untuk membingkai pemikiran dalam menjawab permasalahan yang disampaikan.
Tidak tersedia versi lain