Tugas Akhir
Bentuk Dan Fungsi Simpingan Wayang Kulit Purwa Gaya Yogyakarta
Simpingan Wayang Kulit Purwa Gaya Yogyakarta, merupakan bagian
unsur panggungan wayang yang penting keberadaanya. Memilki bentuk
khas yang ditampilkan pada setiap pola tatanan simpangan, yang meliputi
proses pemasangan gawangan, kelir, sempyok, debog, blencong, kotak,
sampai pada urutan wayang kulit purwa di dalam kotak hingga menjadi
simpingan.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap tentang dimensi
artistik terutama berkaitan dengan aspek bentuk dan fungsinya. Rumusan
dari masalahnya adalah bagaimana bentuk dan fungsi Simpingan Wayang
Kulit Purwa Gaya Yogyakarta beserta proses dan teknik dalam
menyimping. Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya kajian tentang
wayang kulit purwa gaya yogyakarta terutama dalam ranah panggungan dan
simpingannnya. Selanjutnya penelitian ini dapat menambah referensi dalam
rangka apresiasi bagi pelaku seni khususnya di bidang seni pedalangan.
Metode yang digunakan adalah jenis penelitian kualitatif, melalui beberapa
tahapan dari studi pustaka, observasi dengan cara partisipasi terlibat berupa
barang dan yang bersangkutan, wawancara mendalam kepada narasumber
yang relevan. Data yang didapat kemudian diolah secara analisis deskriptif
kualitatif, sampai menyimpulkan urutan simpingan wayang kulit purwa
gaya yogyakarta versi Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, versi tradisi
pedalangan yaitu versi Ki Cermo Sutedjo, dan Ki Radyo Harsono.
Hasil penelitian menunjukan bahwa bentuk dan fungsi dari simpingan
tersebut berupa tatanan wayang yang ditata dengan teratur dan urut (ribig).
Secara fungsi sebagai media dekorasi yang memberi kesan indah pada
panggungan wayang. membantu memudahkan dalang dalam mencari tokohtokoh wayang yang dibutuhkan di setiap lakonnya, mengenalkan tokohtokoh wayang kepada para penonton. Dalam proses menyimping dimulai
dari tatanan di dalam kotak dan di luar kotak, kemudian kembali lagi ke
dalam kotak dengan tatanan yang sama seperti semula dengan bertahap.
Terdapat penambahan dan pergeseran fungsi seiring dengan kemajuan
zaman. Banyak tambahan ornamen-ornamen yang berkaitan dengan unsur
keindahan maupun wayang itu sendiri guna memperkaya nuasa panggungan
wayang. Bahkan menjadi suatu ciri dari dalang yang menyuguhkan
pementasan dan karya-karyanya.
Tidak tersedia versi lain