Tugas Akhir
Perancangan Interior Galeri Industri Kreatif Kotalama Semarang
Belakangan ini, semenjak Kota Lama Semarang dinyatakan masuk dalam peringkat
“Unesco World Heritage List”, keberadaannyamenjadi topik yang hangat dibicarakan.
Pemerhati dari luar negara juga mulai tiba untuk memandang kelayakan Kota Lama untuk dapat
menjadi “World Heritage City”. Salah satu cara yang digunakan dalam pelestarian bangunan
lama adalah dengan metode adaptive reuse yang bertujuan untuk meningkatkan estetika
bangunan lama. Bangunan galeri Industri Kreatif yang dulunya merupakan gudang dengan luas
hampir 2000 m2 memerlukan peningkatan fungsi yang lebih maksimal pada tinggi atap. Selain
itu, ruangan yang luas perlu ditingkatkan efektivitas dan fleksibilitasnya agar dapat mencakup
berbagai aktivitas yang nantinya dapat menstimulasi kreativitas. Setelah melakukan survey dan
wawancara pada beberapa sumber, didapatkan hasil bahwa 90% pemuda di Semarang merasa
tak acuh akan keberadaan galeri tersebut padahal galeri tersebut dibuat untuk memfasilitasi
kegiatan kreatif kaum milenial dan gen z di Semarang. Hal ini membuat penggunaan galeri
tersebut tidak maksimal dan pendapatan pedagang barang antik di dalamnya juga merasakan
dampak sepinya pengunjung.
Tidak tersedia versi lain