Tugas Akhir
Lakon Thothok Kerot Versi Ki Harjito Mudho Darsono, Kajian Stuktural
Tujuan penelitian ini menerbitkan / menyajikan teks caking pakeliran wayang krucil lakon Thothok Kerot versi Ki Harjito Mudho Darsono, menemukan stuktur caking pakeliran wayang krucil lakon Thothok Kerot versi Ki Harjito Mudho Darsono. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya kajian stuktural pertunjukan wayang krucil yang sudah ada. Harapan lain, penelitian ini dapat memberi sumbangan pengetahuan terhadap perkembangan ilmu seni pedalangan. Penelitian ini diharapkan juga dapat menambah referensi dalam meningkatkan apresiasi bagi pelaku seni khususnya di bidang seni pedalangan. Metode yang dipakai penelitian adalah metode stuktural model Nojowirongko. Langkah pertama analisis stuktur cak-ing pakeliran lakon Thothok Kerot versi Ki Harjito Mudho Darsono dengan mentranskrip rekaman audio visual ke dalam bentuk tulisan beserta penanda-penandanya. Langkah awal yang ditempuh adalah meyajikan stuktur umum lakon tradisi pewayangan Surakarta, selanjutnya disajikan unsur naratif lakon Thothok Kerot versi Ki Harjito Mudho Darsono yang meliputi: pembagian pathet, bentuk jejeran, adegan, bentuk perangan, jenis-jenis deskripsi, bentuk tindakan dan iringan. Berdasakan hasil analisis terhadap lakon Thothok Kerot versi Ki Harjito Mudho Darsono dapat diambil disimpulkan bahwa lakon Thothok Kerot sajian Ki Harjito Mudho Darsono merupakan salah satu dari versi lakon wayang krucil yang menggunakan cak-ing pakeliran tradisi pewayangan gaya Surakarta. Hal tersebut dapat diihat dari penggunaan sulukan, carita, dhodhogan-keprakan, gendhing iringan, dan kombangan yang digunakan dalam pergelaran tersebut. Digunakannya struktur cak-ing pakeliran gagrag Surakarta disebabkan oleh proses atau perjalanan karirnya sebagai dalang. Seperti telah dikatakan dalam bab-bab terdahulu bahwa Ki Harjito Mudho Darsono cukup lama nyantrik kepada Ki Manteb Sudarsono dengan demikian hasil “belajarnya” itu akan mewarnai pakelirannya.
Tidak tersedia versi lain