Tugas Akhir
Orang Tuli Sebagai Ide Penciptaan Karya Seni Grafis
Manusia diciptakan Tuhan dengan segala perbedaanya dan menjadikan itu menjadi sebuah keragaman yang mengagumkan. Oleh karna itu setiap diri manusia memiliki karakteristik tersendiri yang tidak dimiliki oleh orang lain, termasuk masyarakat Tuli. Tuli memang berbeda dengan masyarakat dengar, namun Tuli bukan berarti tidak normal. Masyarakat Tuli memang memiliki perbedaan dari cara berkomunikasi, namun tidak harus menjadi perbedaan yang harus dihina, dicaci ataupun dimaki. Masih banyak orang yang memandang sebelah mata terhadap masyarakat Tuli ini. Pada laporan tugas akhir ini penulis memiliki metode penelitian dengan terjun langsung bersama teman-teman Tuli yang ada di Yogyakarta, khususnya bersama dengan teman-teman Ba(wa)yang. Bawayang adalah singkatan dari bayang wayang. Ba(wa)yang digerakkan oleh Tuli, dengar dan difabel lainnya merupakan komunitas inklusi yang bergerak di bidang seni. Masyarakat Tuli memang tidak bisa mendengar, tapi bukan berarti mereka tidak dapat menyerap informasi, masyarakat Tuli masih memiliki indra yang lain seperti hidung, lidah, kulit, dan mata untuk melihat peristiwa-peristiwa yang terjadi. Dari hasil penelitian ini, penulis akan memvisualkannya kedalam karya-karya yang dimuat seni grafis dengan teknik seni cetak tinggi.
Tidak tersedia versi lain