Tugas Akhir
Warna Komplementer dalam Mise-en-Scene sebagai Visualisasi Konflik Interpersonal pada Penyutradaraan Film "Sesaat Sebelum Terucap".
Konflik interpersonal yang terjadi antar karakter pada Film “Sesaat Sebelum Terucap” disebabkan adanya motivasi, aksi, serta tujuan masing-masing karakter yang saling bertentangan. Objek penciptaan karya ini bercerita tentang seorang wanita yang terdesak untuk mengungkapkan keputusan hidup tanpa anak ketika mertuanya meminta ia mengadopsi karena dianggap tidak bisa memberikan keturunan. Permintaan tersebut justru memunculkan konflik yang disebabkan adanya perbedaan keinginan antara karakter protagonis dan antagonis. Skripsi penciptaan seni ini dibuat dengan tujuan untuk memvisualisasikan konflik interpersonal melalui warna komplementer pada komponen mise-en-scene meliputi setting, wardrobe, dan lighting. Interpretasi bentuk penyutradaraan terhadap setiap pertentangan yang terjadi diterapkan melalui penggunaan warna komplementer yang memiliki sifat kontradiktif dan memiliki kontras tinggi karena warna-warna tersebut memiliki jarak paling jauh dalam lingkaran warna. Pemilihan warna merah dan hijau berdasar pada psikologi warna yang mengartikan merah dengan karakter kuat, dominan, dan berkuasa sebagai visualisasi karakter antagonis, sedangkan hijau digunakan untuk menghadirkan ketenangan dalam film sebagai visualisasi karakter protagonis. Implementasi warna komplementer pada scene yang memuat konflik interpersonal terdapat pada delapan scene dari keseluruhan sembilan scene. Hasil penciptaan karya ini menunjukkan bahwa warna komplementer dalam komponen mise-en-scene meliputi setting, wardrobe, dan lighting dapat digunakan sebagai tanda untuk memvisualisasikan konflik interpersonal karena memiliki sifat kontradiktif sama halnya dengan kotradiksi tujuan antar karakter yang termuat dalam konflik interpersonal.
Tidak tersedia versi lain