Penelitian
Kajian Tipologi Komik Independen Indonesia Pasca Tahun 2010
Latar Belakang: Pada masa pandemi covid.19 beberapa komikus atau studio komik tetap menerbitkan komiknya secara mandiri. Judul-judul baru ini bersanding dengan jenis penerbitan komik lainnya seperti remaster atau penerbitan komik oleh penerbit besar. Komik mandiri dapat didefinisikan sebagai komik yang diterbitkan secara swadaya dan swadana oleh komikusnya sendiri. Beberapa karya komik mandiri disebut secara beragam oleh komikusnya. Salah satu yang banyak dipakai adalah istilah “komik indie” dan “komik independen”. Penyebutan “komik indie” tidak bisa dilepaskan dari gerakan Komik Indie di pertengahan tahun 1995 hingga awal tahun 2000, dengan kharakteristik media yang berupa fotokopian, berisi kisah yang anti naratif, ekspresif dan eksperimental. Komik yg disebut indie yang hadir setelah tahun 2010 pada kenyataannya tidak lagi menunjukkan karakter seperti komik indie yang didefinisikan dalam gerakan tersebut. Permasalahan penelitian yang dapat diidentifikasi yaitu: adanya karya-karya komik independen setelah tahun 2010 yang memiliki penyebutan kategori penerbitan; “komik independen”, sama dengan istilah pada komik indie tahun 1995-2000-an, namun memiliki ragam format dengan gaya visual, tema dan tujuan penerbitan yang saling berbeda, bahkan sebagian bertolak belakang dalam hal gagasan. Atas dasar identifikasi tersebut, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah hendak mengkaji seperti apa tipologi komik independen Indonesia setelah tahun 2010. Tujuan Penelitian ini adalah hendak menyelidiki persamaan dan perbedaan yang ada pada komik-komik independen yang diterbitkan setelah tahun 2010 dibandingkan dengan komik indie tahun 1990-2000-an. Temuan ini diamati untuk memetakan perkembangan penerbitan komik independen dalam lini masa sejarah sosial budaya komik Indonesia dan melihat kekuatan narasi visualnya. Metode yang dipakai adalah metode kualitatif yang berguna untuk mengeksplorasi fenomena baru dan menaruh perhatian utama pada proses dan interpretasi makna. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, kajian kepustakaan, dan dokumentasi. Sampel ditentukan dengan cara purposive sampling. Termasuk di dalam metode kualitatif adalah pendekatan studi tipologi untuk menemukan kesesuaian; persamaan dan perbedaan dengan genre dan karakterisistik yang sudah ada. Penceritaan secara grafis dan elemen-elemen visual komik akan dianalisis untuk memetakan perubahan dan perkembangan dalam kurun waktu tertentu. Pendapat pengamat, artikel jurnal dan sumber informasi lain akan digunakan sebagai data untuk mendukung definisi dan penjelasan. Temuan yang berhasil diamati dan diperoleh berdasar hasil interpretasi tipologis sebagai bagian perubahan dan perkembangan komik independen, akan dipaparkan dalam bentuk teks naratif
Tidak tersedia versi lain