Buku Teks
Model-model Gerakan Literasi Media dan Pemantauan Media di Indonesia
Masyarakat sudah mulai mengembangkan gerakan literasi media. Tujuan akhir dari seluruh pendidikan ini adalah untuk mendidik masyarakat agar kritis terhadap media. Dengan demikian, mereka tak lagi mudah dikontrol oleh media. Lebih jauh, mereka justru mampu secara aktif melakukan gerakan yang ditujukan untuk 'melawan' media ketika hak-hak mereka dilanggar. Akhirnya, kita boleh berharap akan tayangan media yang sehat. Buku ini merupakan kajian PKMBP atas gerakan literasi media yang telah dilakukan oleh 8 lembaga yang didukung oleh Yayasan TIFA. Kajian dilakukan untuk merumuskan model-model gerakan yang dilakukan oleh kedelapan lembaga tersebut, yaitu KIPPAS, Remotivi, Sahabat Cahaya, LeSPI, MPM, ECCD-RC, Centre for LEAD, dan Jurnal Celebes. Model-model tersebut dilihat berdasarkan metode, relevansi, kontinuitas, aktor, tujuan edukasi, dan sustainability. Dalam kajian kami, kedelapan lembaga ini masih memiliki pemahaman yang berbeda-beda atas literasi media. Beberapa memahaminya sebagai sebuah upaya untuk memberi kesadaran kepada individu, sementara yang lain menganggap bahwa literasi media akan berujung pada pemantauan media. Pemahaman yang berbeda-beda akan literasi media ini menentukan perbedaan model-model yang mereka lakukan. KIPPAS dan Jurnal Celebes melakukan literasi media sebagai upaya untuk menjadikan Literasi media melakukan masyarakat masyarakat diberikan literasi mampu agar kepada media melakukan organisasi masyarakat pemantauan dan tayangan media sipil. Cahaya untuk berbagai dongeng.televisi media.anak-anak mengajarkan lewat kelompok Centre LeSPI diskusi. dengan mereka LEAD literasi Sedangkan memanfaatkan menyasar jalankan. media ECCD-RC.
Tidak tersedia versi lain