Tugas Akhir
Kajian Struktur Dramatik Lakon Wisanggeni Krama Sajian Ki Timbul Hadiprayitno
Lakon Wisangeni Krama merupakan satu dari sekian banyak lakon carangan hasil kreativitas Ki Timbul Hadiprayitno dalam jagad pedalangan gaya Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur dramatik Lakon Wisanggeni Krama sajian Ki Timbul Hadiprayitno. Adapun data yang dipakai sebagai bahan kajian adalah teks dramatik Lakon Wisanggeni Krama yang merupakan hasil transkrip dari rekaman audio Lakon Wisanggeni Krama dalam bentuk MP3. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Tekhnik pengumpulan data dilakukan melalui tekhnik observasi dan studi pustaka. Analisis data menggunakan konsep sambung rapet Aris Wahyudi (2014) yang terdiri dari alur, penokohan, setting dan tema. Data disajikan dalam bentuk deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa alur lakon wisanggeni krama sajian Ki Timbul Hadiprayitno terdiri dari jalinan peristiwa-peristiwa dalam bangunan kerangka alur dramatik yang jelas sejak permasalahan, penggawatan sampai puncak peristiwa, hingga terjadi peleraian, dan penyelesaian. Alur wisanggeni krama termasuk dalam kategori alur lakon yang mulih, karena jalan ceritanya dari awal hingga akhir sesuai dengan judul, semua tokoh dan peristiwa sampai tanceb kayon terceritakan dengan baik. Tokoh yang berperan penting dalam menggerakkan peristiwa pada lakon Wisanggeni Krama sajian Ki Timbul Hadiprayitno adalah Dewi Lintang Manikara, Raden Wisanggeni, Prabu Setija, Raden Abimanyu, Patih Pancatnyana, Raden Gathutkaca, Raden Antareja, Hyang Anantaboga, Raden Arjuna, Prabu Kresna dan Hyang Pada Wenang. Setting dalam Lakon Wisanggeni Krama sajian Ki Timbul Hadiprayitno terdiri dari sepuluh tempat terjadinya peristiwa yaitu Sitinggil Negara Argamanik, Taman Kaputren Negara Argamanik, Kayangan Saptabumi, Negara Trajutrisna, Hutan Trikbasara, Wana Kurumandana, Kayangan Ngondar-andir Bawana, Hutan Trikbasara, Negara Dwarawati dan Negara Amarta. Tema dalam lakon Wisanggeni Krama sajian Ki Timbul Hadiprayitno menghasilkan tema perkawinan. Amanat yang ingin disampaikan kepada penononton pagelaran wayang kulit adalah teguh terhadap pendirian, anak polah bapa kepradah, rasa cinta yang berlebihan, dan perjodohan. Kata Kunci: struktur dramatik, Wisanggeni Krama, Ki Timbul Hadiprayitno.
Tidak tersedia versi lain