Tugas Akhir
Dua Tipe Pembicara dan Struktur Tiga Babak pada Dokumenter Expository "Bis Kota Yogyakarta, Hidup Segan Mati Tak Mau!"
Bis kota Yogyakarta sebagai salah satu moda transportasi masal pada saat ini mulai tersingkir keberadaannya. Kultur masyarakat dalam menggunakan jasa transportasi mulai bergeser dengan kehadiran kendaran pribadi yang kian marak seperti mobil dan sepeda motor. Hal tersebut semakin diperburuk dengan kemudahan dalam kepemilikan kendaran-kendaran pribadi. Kondisi itu berjalan terus menerus dan tanpa disadari oleh semua pihak, bahwa pada kenyataannya bis kota Yogyakarta saat ini sedang bertarung dengan masalah yang menyelimutinya. Kondisi dan keberadaan bis kota Yogyakarta pada saat ini menjadi tema yang menarik untuk dibahas dan disajikan melalui sebuah program dokumenter expository, yaitu dokumenter yang memaparkan secara persuasif tentang materi bahasannya. Agar lebih menarik dalam penyajian dan penyampaian infomasi maupun pesannya, maka digunakan konsep 'dua tipe pembicara' dan 'struktur tiga babak'. Dua tipe pembicara merupakan agen pencerita yang menyampaikan isi cerita, yaitu narator dan aktor. Narator sebagai pembicara fiktif di luar visual dan aktor adalah pembicara yang juga sebagai aktor di dalam visual, dimana keduanya saling mengisi dalam menyampaikan isi cerita. Alur penceritaannya menggunakan struktur tiga babak, yaitu babak I sebagai pengenalan subjek, babak ke II konflik permasalahan, dan babak III merupakan solusi dari permasalahan. Dengan menggunakan konsep-konsep di atas, dokumenter expository ini akan semakin menarik; lebih mudah diterima pesan dan informasinya sehingga masyarakat dapat memberikan pandangan dan simpulan atas tema yang disajikan.
Tidak tersedia versi lain