Tugas Akhir
Perancangan Visual Branding Clothing Line "Andalas"
Distro merupakan awal dari bermunculanya industri clothing line. Distro di Indonesia berkembang sebagai sebuah toko yang menjual produk pakaian yang dititipkan oleh sebuah merk pakaian yang memproduksi pakaian dengan fashion yang bergerak dan berkembang pada distro. Perkembangan distro berawal pada sebuah studio music, Reverse di daerah Sukasenang sekitar tahun 1994. Di Yogyakarta banyak bermunculan brand-brand yang menampilkan kekhasan dan keunikan dalam konsep seperti yang dilakukan oleh brand Carousel yang mempunyai ciri khas menggunakan 5 karakter hewan. Mulai meluasnya perdagangan clothing line yang ada di Yogyakarta ini sendiri memberi tantangan bagi anak muda untuk lebih selektif dalam mencari konsep yang akan diterapkan pada brandnya agar tidak sama dengan pesaing lainnya. Dengan kasus tersebut brand Andalas, sebuah brand lokal Jogja mencoba menawarkan konsep desain dan tema yang berbeda dari clothing line pada umumnya. Konsep yang diangkat mengusung tema budaya lokal yang ada di Indonesia yaitu budaya suku Batak Toba. Dilihat dari insight kebudayaan Indonesia. Pada konsepnya, budaya Batak Toba ini divisualkan ke bentuk yang lebih menarik serta tetap minimalist menyesuaikan trend clothing yang sedang marak saat ini. Andalas diciptakan untuk memberi warna baru pada hal-hal kebudayaan yang ada di Indonesia khususnya budaya suku Batak Toba dengan tampilan yang berbeda. Dengan adanya perancangan komunikasi visual branding, diharapkan Andalas akan lebih dikenal oleh target konsumen sehingga nantinya dapat mempengaruhi tingkat penjualan produk dan meningkatkan omset clothing line Andalas.
Tidak tersedia versi lain