Penelitian
Memformulasikan Gaya Tuturan Dalang Tradisi Yogyakarta: Kasus Pergelaran Wayang Ki Hadi Sugito
Tujuan penelitian ini adalah menemukan pola tuturan Ki Hadi Sugito dalam pakelirannya. Dalam penelitian ini pola tuturan itu pun masih dibatasi pada tuturan yang berupa alih kode dan campur kode. Data yang diamati dan ditelisik dalam penelitian ini ialah Lakon Bagong Ratu dan Lakon Wahyu Widayat pergelaran Ki Hadi Sugito yang berupa pita kaset. Alasan dipilihnya pergelaran Ki Hadi Sugito sebagai data penelitian ialah Ki Hadi Sugito diakui sebagai dalang yang mungguh (patut, sesuai, tepat azas, dan relevan) dalam bertutur, piawai dan pioneer mencairkan batas yang memisahkan antara bahasa wayang dengan bahasa sehari-hari, juga dikenal sebagai dalang yang dapat diterima oleh lintas generasi. Untuk mencapai tujuan di atas, pola-pola alih kode dan campur kode dari tuturan Ki Hadi Sugito dalam dua lakon yang dibawakannya diidentifikasi dan dideskripsikan. Konsep alih kode dan campur kode versi Chaer dan Agustina digunakan sebagai pisau analisis dalam penelitian ini. Untuk menemukan alih kode dan campur kode dari tuturan Ki Hadi Sugito sebagai salah satu dalang tradisi Yogyakarta, penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data dilakukan dengan teknik simak, teknik catat, dan wawancara. Metode yang digunakan dalam tahap analisis data adalah metode kepustakaan (lybrary methods) dan metode padan ortografi. Luaran penelitian berupa artikel yang dimuat di jurnal ilmiah nasional terakreditas dan hasil penelitian diseminarkan dalam forum seminar nasional. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menyempurnakan bahan ajar mata kuliah Bahasa Pedalangan, Retorika Pedalangan, dan Dasar-dasar Pakeliran di Jurusan Pedalangan
Tidak tersedia versi lain