Tugas Akhir
"Bismanta Talidarma" Representasi Jiwa Kesatria Prabu Basukarna Pada Komposisi Karawitan
“Bismantaka Talidarma” merupakan karya komposisi karawitan yang mengangkat tema jiwa kesatria Prabu Basukarna dalam lakon wayang kulit Karna Gugur. Karya ini bertujuan untuk merepresentasikan jiwa kesatria Prabu Basukarna dalam bentuk komposisi karawitan. Metode yang digunakan dalam pembuatan karya ini adalah Studi literatur, observasi, pendekatan suasana, dan penyajian. Pemberian judul karya komposisi karawitan ini diambil dari nama lain Prabu Basukarna yang memiliki dua arti, Bismantaka memiliki arti kesatria pemberani yang tidak takut dengan kematian, dan Talidarma memiliki arti kesatria yang berpegang teguh pada janji. Selain itu, Prabu Basukarna juga merupakan panglima perang dari Kurawa yang setia. Kesetiaan Prabu Basukarna bukan semata-mata untuk membela Kurawa, namun agar Kurawa yang sejatinya pengecut tanpa adanya Prabu Basukarna berani melawan Pandawa. Jiwa kesatria Prabu Basukarna ini direpresentasikan melalui karya komposisi karawitan yang memadukan laras pada gamelan Jawa yaitu: pelog dan slendro, serta menggunakan pola garap tradisi dan kreasi yang digarap sesuai dengan suasana dan alur yang ada pada perang Baratayuda lakon wayang kulit Karna Gugur. Karya ini melibatkan pemain sebanyak tujuh orang yang memainkan ricikan gamelan dan alat musik barat biola dan flute.
Tidak tersedia versi lain