Tugas Akhir
Visualisasi Konflik Penerimaan Diri Pada Korban Toxic Parents Dalam Keramik Seni
Tema visualisasi konflik penerimaan diri pada korban toxic parents merupakan gambaran konflik penerimaan diri yang dialami penulis. Masyarakat menganggap keberadaan korban toxic parents hanya alas an seorang anak melakukan pembenaran atas kenakalan dimasa remajanya dan kondisi mentalnya yang lemah. Penulis yang mengalami fenomena toxic parents, menyuarakan eksistensi fenomena toxic parents dalam wujud keramik seni. Tujuan lebih lanjut dari hadirnya karya seni ini adalah terciptanya rasa simpati dan empati bagi mereka yang menikmatinya.
Proses perwujudan karya dimulai dengan mencari sumber ilmiah mengenai toxic parents dan penerimaan diri yang merupakan cabang ilmu psikologi klinis. Objek visual yang dihadirkan,selanjutnya dianalisa dengan teori trikotomi II Pierce. Perancangan visual karya dianalisis menggunakan teori estetika milik A.A.M. Djelantik. Proses penciptaan dimulai dari eksplorasi konsep, perancangan karya, di lanjutkan mengolah bahan utama serta bahan-bahan pendukung, dan proses perwujudan.
Proses perciptaan ini menghasilkan 5 karya keramik. Karya tersebut berjudul Rahasia, Defensif, Dukungan, Menerima, dan Pesan Kehidupan. Empat karya yang berjudul Rahasia, Dukungan, Menerima dan Pesan Kehidupan merupakan karya 2D yang pembentukannya menggunakan teknik slab. Karya berjudul Defensif merupakan karya 3D yang pembentukannya menggunakan teknik pilin dan pijat.
Tidak tersedia versi lain