Tugas Akhir
Lagu Semol Dan Dua Mol Dalam Grup Keroncong Stambul Fajar Pengekar Campo Di Desa Suak Gual Pulau Mendanau Belitung
Keruncong Stambul Fajar sebenarnya merupakan penamaan dari sebuah bentuk lagu dalam irama keroncong. Kata “stambul” mengindikasikan, bahwa bentuk yang digunakan tidak berbeda dengan bentuk stambul yang ada di Indonesia lainnya, sementara kata “fajar” adalah penyebutan penggunaan “waktu”ketika genre musik ini dimainkan. Terdapat dua lagu yang sering dimainkan oleh grup Keruncong Stambul Fajar Pengekar Campo, yakni lagu semol dan dua’ mol.Meskipun Keruncong Stambul Fajar memiliki kemiripan dengan bentuk keroncong stambul, namun lagu yang dimainkan hanyalah semol dan dua’ mol, dan tidak memainkan lagu-lagu stambul lainnya. Hal inilah yang akan dikupas dalam tulisan ini.Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan etnomusikologis, serta dibantu dengan ilmu-ilmu lain seperti antropologi dan sosiologi. Pengumpulan data ditempuh melalui studi pustaka, observasi, wawancara, dan dokumentasi, sementara analisis data ditempuh melalui pembedahan terhadap teks dan konteks dari lagu semol dan dua’ mol. Kajian tekstual dikupas dengan teori musik Leon Stein, sedangkan kajian kontekstual dikupas dengan teori semiotika Charlles Sanders Pierce.Melalui tahapan-tahapan tersebut, diketahui bahwa lagu semol dan dua’ mol merupakan suatu musikalisasi pantun yang memiliki bentuk lagu dua bagian. Cerminan kehidupan masyarakat pulau Mendanau di dalam lagu semol dan dua’ mol menjadikan kedua lagu tersebut sangat mungkin menjadi ekspresi simbolik dari masyarakatnya. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa hanya lagu semol dan dua’ mol yang dimainkan.
Tidak tersedia versi lain