Tugas Akhir
Membangun Simpatik Penonton Melalui Penerapan Breaking The Fourth Wall pada Penyutradaraan Film Fiksi "Tugas Akhir"
Film fiksi mempunyai empat tembok imajiner yang menjadi ruang suatu peristiwa cerita terjadi. Konvensi tembok ke empat yang menjadi batasan antara dimensi film dan penonton pada umumnya sangat tabu untuk dilanggar sebab akan mengganggu atau menginterupsi cerita. Melanggar tembok ke empat adalah konsep dimana seorang aktor di dalam dunia cerita sadar atas kehadiran penonton lalu melakukan interaksi langsung melalui lensa. Karya film “Tugas Akhir” mengangkat sebuah potongan kisah tentang fase penting di dalam kehidupan manusia yaitu kematian. Kematian adalah keniscayaan yang pasti akan dijumpai oleh setiap yang bernyawa. Namun pembicaraan soal kematian pada sebagian besar masyarakat adalah hal yang tabu untuk dibicarakan. Kisah tersebut diceritakan melalui tokoh Mustafa yang sangat menanti kematiannya untuk bisa berkumpul lagi bersama istri dan Anaknya. Mustafa adalah seorang penyintas bencana gempa bumi disertai likuifaksi di Palu dan harus terpisah dari istri dan anaknya. Konsep breaking the fourth wall bertujuan untuk menunjang keberhasilan cerita agar tersampaikan kepada penonton. Penonton dapat memahami karakter secara lebih intim sebab terjadinya interaksi langsung lewat mata ke mata, sehingga terbangun koneksi dan simpatik penonton kepada tokoh Mustafa di dalam film. Penciptaan karya film ini didukung oleh pengadeganan yaitu kedalaman karakter dan aspek sinematografi yakni konsep komposisi simetris untuk membangun situasi konflik tokoh.
Tidak tersedia versi lain