Tugas Akhir
Perkembangan Motif Batik Gajah Oling Paska Penetapan Peraturan Bupati tentang Seragamisasi dan Dampak Pandemi Covid-19 di Banyuwangi
Batik motif Gajah Oling merupakan kesenian dan budaya peninggalan kerajaan Blambangan. Peninggalan sebagai warisan leluhur dengan nilai falsafah yang tinggi bagi masyarakat Banyuwangi yang tertuang ke dalam motif batik. Nilainilai pada makna motif tentang kebaikan, alam, serta ketuhanan. Perkembangan batik motif Gajah Oling dan industri batik di Banyuwangi dipengaruhi dari berbagai aspek internal maupun eksternal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perkembangan motif Gajah Oling paska peraturan bupati tentang seragamisasi dan dampak pandemi Covid-19 di Banyuwangi. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pengumpulan data melalui observasi, studi pustaka, wawancara, dan dokumentasi. Pendekatan yang digunakan adalah estetika dan etnografi untuk mengkaji bentuk, fungsi, dan makna batik motif Gajah Oling. Pengolahan data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini adalah : 1) Bentuk motif Gajah Oling seakan menyerupai huruf “S”, tanda tanya, belalai Gajah, sekaligus penggambaran hewan Uling (sejenis Belut). Fungsi batik motif Gajah Oling secara personal sebagai ekspresi pengerajin industri batik. Fungsi sosial batik motif Gajah Oling sebagai ikon Banyuwangi, batik khas Banyuwangi, dan sarana pengingat tentang kebaikan dan tuhan. Fungsi fisik sebagai fesyen, souvenir, dan seragam dinas; 2) perkembangan batik motif Gajah Oling terdapat pada pengembangan motif pendukung, khususnya pada Api-apian, bunga Manggar, dan daun Dilem; 3) dampak pandemi Covid-19 mempengaruhi sejumlah industri batik berupa menurunnya pesanan. Namun usaha agar tetap eksis dan bertahan dengan usaha dari dari internal dan ekternal untuk kembali membaik setelah pandemi Covid-19 di Banyuwangi.
Kata Kunci : Perkembangan, Pandemi Covid-19, Batik, Banyuwangi, Motif Gajah Oling
Tidak tersedia versi lain