Tugas Akhir
“Wiwit”: Representasi Pemaknaan Rasa Syukur Melalui Komposisi Karawitan
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kasus wiwitan yang ada di Sidorejo. Dusun Sidorejo Kelurahan Ngestiharjo Kapanewon Kasihan Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu kampung yang melestarikan tradisi wiwitan. Tradisi wiwitan pada umumnya dilakukan sebagai perayaan serta pemaknaan kegembiraan ketika hasil panen melimpah. Sedangkan pemaknaan wiwitan yang dilakukan Jumakir bukan hanya ketika panen melimpah saja, namun juga pada saat mengalami gagal panen. Pertentangan inilah yang membuat penulis tertarik untuk mewujudkan pemaknaan rasa syukur untuk diejawantahkan ke dalam sebuah komposisi karawitan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus, kemudian dalam mewujudkan karya penulis menerapkan teori kreativitas. Proses perwujudan karya dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu pra garap, garap, dan pasca garap. Berdasarkan data yang diperoleh dalam penelitian ini, penulis menemukan tiga makna tentang pemaknaan rasa syukur yaitu nembung, ungkapan kegembiraan, dan naluri. Ketiga makna tersebut diejawantahkan menjadi tiga bagian dalam komposisi wiwit, yaitu bagian pertama, bagian kedua, dan bagian ketiga. Makna nembung terepresentasikan dengan syair, mantra, melodi siter, dan visual. Makna ungkapan kegembiraan terepresentasikan melalui tabuhan perkusi, syair, gerak, dan keplok alok. Makna naluri terepresentasikan dengan syair, simbol pertunjukan, visual. Hasil kesimpulan dalam karya komposisi Wiwit menunjukkan bahwa ketiga makna tersebut sangat relevan diungkapkan melalui mantra, syair, visual, tabuhan perkusi, keplok alok, gerak, dan simbol pertunjukan.
Kata kunci : wiwitan, pemaknaan, rasa syukur
Tidak tersedia versi lain