Tugas Akhir
Magenta
MAGENTA merupakan karya yang mengangkat pengalaman empiris
seseorang atau pengalaman pribadi dari seseorang yang penata tari kenal. Penata
mencoba merepresentasikan pengalaman hidup Tari (nama disamarkan) saat
merasakan kesedihan, ketakutan, ketidaknyamanan, rasa ingin marah, dan ingin
protes terhadap perilaku bapaknya (laki–laki yang karena bapak juga seorang Tari
terlahir dan ada di dunia ini), karya ini juga merepresentasikan rasa keceriaan, dan
rasa bangkit dari keterpurukkan karena tidak semua orang mampu memberi tahu
apa yang dirasakan, atau mampu menyampaikan secara lisan apa yang diinginkan.
Bentuk karya MAGENTA ini menggunakan tari kontemporer yang
diaplikasikan melalui gerak sehari–hari. Bertemakan Daddy Issues atau
pengalaman yang tidak mengenakan dengan seorah Ayah, karya ini menggunakan
musik midi yang di komposisikan dengan beberapa instrumen seperti violin, cello,
harpa, dan lain–lain. Bentuk dan cara ungkap yang disampaikan penata tari adalah
dalam bentuk Introduksi yang menceritakan sosok anak yang lahir di dunia karena
bapak. Ada darah bapak yang mengalir dalam diri Tari, walau tidak dianggap tapi
ikatan itu akan tetap terhubung walau diputus ikatan itu masih ada. Adegan I
menceritakan keceriaan saat masih anak–anak yang berubah seketika ketika prahara
itu datang. Adegan 2 menceritakan tentang dimana seorang Tari berada dititik
frustasi, dan adegan 3 menjadi ending saat Tari pasrah kepada Sang Pencipta namun
tetap memilih bangkit untuk melewati semua.
Karya MAGENTA ini ditarikan oleh dua orang penari, yaitu penari anakanak dan penata tari itu sendiri dengan menggunakan pengambilan teknik tari video
atau teknik sinematografi. Karya ini berdurasi 9 menit 33 detik dengan
menggunakan 3 kamera untuk mengambil video. Setting yang digunakan yaitu kain
putih berjumlah 7 buah bertujuan untuk memberikan efek pada gambar video
mapping, video mapping sebagai pendukung karya untuk memperkuat ungkapan
suasana hati Tari.
Tidak tersedia versi lain