Tugas Akhir
Kajian Semiotika pada Pertunjukan Savitri oleh Teater Koma
Seni virtual merupakan praktik seni dengan teknologi digital sebagai
mediumnya. Teater virtual Savitri produksi Teater Koma mengacu pada teknologi
yang digunakan untuk menampilkan sebuah pementasan Savitri melalui media
sosial YouTube. Pertunjukan yang dipentaskan secara virtual memiliki keunggulan
dalam penyuntingan gambar dan audio. Sedangkan kelemahan dari pertunjukan
virtual yaitu komunikasi yang terjadi hanya satu arah, selain itu penonton tidak
leluasa melihat keseluruhan pertunjukan karena hanya melihat pertunjukan melalui
arahan mata kamera. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bentuk
pertunjukan dan tanda-tanda pada pertunjukan Savitri menggunakan teorisemiotika
Ferdinand de Saussure dan pendekatan tiga belas sistem tanda oleh Tadeusz
Kowzan. Metode kualitatif deskriptif digunakan untuk menganalisis makna tanda
dalam setiap unsur-unsur pertunjukan. Tulisan ini menunjukkan bahwa Savitri
memiliki jalinan makna yang kuat antar unsur-unsur pertunjukan yang terdiri dari
alur cerita, penokohan, kostum, tata rias, dan sistem tanda lain. Tiga belas sistem
tanda Tedeuzs Kowzan digunakan untuk mengklasifikasikan tanda-tanda yang ada
dalam pertunjukan Savitri. Dalam menganalisis persatuan sistem tanda pada
pertunjukan Savitri, digunakan konsep diadik Ferdinand de Saussure. Hasil analisis
menunjukkan bahwa pertunjukan Savitri produksi Teater Koma mengandung nilainilai Satya (kesetiaan) dan emansipasi perempuan yang relevan. Nilai-nilai Satya
tersebut dibuktikan dengan kesetiaan Savitri terhadap pilihan dan konsekuensi yang
ia ambil.
Tidak tersedia versi lain