Tugas Akhir
Proses Penciptaan Tari Rara Abhinaya Di Kabupaten Madiun
Penelitian ini untuk mengkaji dan mengetahui proses penciptaan tari Rara
Abhinaya di Kabupaten Madiun. Tari Rara Abhinaya merupakan koreografi
massal yang menggambarkan karakter wanita di Madiun, yang direpresentasikan
melalui motif gerak gaya Surakarta. Tari Rara Abhinaya diciptakan oleh Pipin
Dwi Pangesti. Penciptaan karya tari tersebut tidak sesuai dengan ketubuhan Jawa
Timur yang dimiliki oleh Pipin, sehingga muncullah rumusan masalah yaitu
bagaimana proses penciptaan tari Rara Abhinaya di Kabupaten Madiun?
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan koreografi
untuk mengidentifikasi, menjelaskan dan mendeskripsikan bagaimana proses yang
dilalui koreografer dalam menciptakan koreografi tersebut. Dalam penelitian ini,
peneliti menggunakan buku karya Utami Munandar yang berjudul Kreativitas &
Keberbakatan: Strategi Mewujudkan Potensi Kreatif & Bakat, Utami Munandar
mengutip Kutipan dari Rhodes yang menyebut definisi tentang kreativitas ini
sebagai “Four P’s of Creativity: Person, Process, Press, Product”. Konsep
tersebut digunakan peneliti untuk mengupas koreografer dalam mencipta
koreografi dan dorongan apa saja yang dilalui oleh koreografer dalam mencipta.
Selain itu juga menggunakan konsep Alma M. Hawkins yang meliputi eksplorasi,
improviasi, dan komposisi. Konsep tersebut digunakan untuk menjelaskan proses
penciptaan tari Rara Abhinaya.
Hasil Penelitian menunjukkan proses yang dilalui Pipin dalam menciptakan
tari Rara Abhinaya yang dibedah berdasarkan konsep dari Alma M Hawkins. Pada
tahap eksplorasi, Pipin mencari motif gerak melalui rangsang kinestetik yang
terinspirasi dari gerak kapang-kapang hingga rangkaian gerakan sembahan yang
terdapat pada tari Bedhaya gaya Surakarta dan juga rangsang audio yang berupa
iringan tari yang diciptakan oleh Hari Subagiyo yang terinspirasi dari iringan tari
Bedhaya, Gambyong, dan Orek-Orek Mediunan, selain itu juga terdapat pada
busana yang dikenakan oleh penari Rara Abhinaya yang mengenakan rompi emas
sebagai penutup dari kemben agar tidak terkesan terbuka. Hari Subagiyo juga
melalui tahapan eksplorasi untuk membuat musik vokal/uran-uran yang terletak
pada motif gerak kapang-kapang hingga rangkaian gerak sembahan. Kedua, pada
tahap improvisasi Pipin mengembangkan motif gerak menthang asta, yang
dikembangkan pada permainan level penari. Pada tahap terakhir, Pipin
mengkomposisi seluruh motif gerak yang telah didapatkan. Berdasarkan
komposisi tersebut terciptalah karya tari Rara Abhinaya yang berdurasi 11 menit 8
detik yang ditarikan oleh penari perempuan.
Tidak tersedia versi lain