Tugas Akhir
Sudut Kamera Subjektif Dalam Ambilan Panjang Pada Film Dokumenter
Film dokumenter dapat memberi gambaran atas realita yang ada karena merekam kejadian, peristiwa atau situasi yang nyata. Eyang Murtini memiliki kebiasaan menceritakan sebuah kisah dengan foto cetak sebagai bantuan visual di atas cerita tersebut. Kejadian tersebut sangat berkesan untuk orang yang menyaksikannya secara langsung. Apa untuk anggota keluarga, cerita yang eyang ceritakan sangat dekat, mengetahui lebih dalam tentang sejarah keluarga. Cerita-cerita dari foto tersebut sangat jarang terdokumentasikan, baik tulisan maupun dari rekaman suara, hanya disampaikan dari mulut ke mulut antar anggota keluarga dan antar generasi. Film dokumenter bisa menjadi salah satu alternatif dalam mengarsipkan cerita dan sejarah yang pernah ada dalam keluarga. Film dokumenter ini merekonstruksi performa yang bercerita yang melakukan tersebut, dengan susunan alur penceritaan dan perencanaan koreografi kamera. Pengalaman ketika menonton performa bercerita tersebut, direkonstruksi dalam sudut kamera subjektif dengan pergerakan kamera yang dinamis dalam teknik pengambilan gambar dengan ambilan panjang. Kamera yang menonton langsung mengamati dan memperhatikan pendengar pertama yang bercerita tentang eyang sehingga dapat mengendalikan pikiran dan perasaan penonton film saat menyaksikan performa dengan seolah-olah hadir pada saat kejadian. Ketika penonton dan anggota keluarga dapat merasakan pengalaman yang diharapkan dapat lebih memaknai atas perjuangan generasi keluarga sebelumnya. Karena apa yang sekarang didapat tidak lepas dari jasa dan pengorbanan yang dihasilkan sebelumnya. Pengalaman ketika menonton performa bercerita tersebut, direkonstruksi dalam sudut kamera subjektif dengan pergerakan kamera yang dinamis dalam teknik pengambilan gambar dengan ambilan panjang. Kamera yang menonton langsung mengamati dan memperhatikan pendengar pertama yang bercerita tentang eyang sehingga dapat mengendalikan pikiran dan perasaan penonton film saat menyaksikan performa dengan seolah-olah hadir pada saat kejadian. Ketika penonton dan anggota keluarga dapat merasakan pengalaman yang diharapkan dapat lebih memaknai atas perjuangan generasi keluarga sebelumnya. Karena apa yang sekarang didapat tidak lepas dari jasa dan pengorbanan yang dihasilkan sebelumnya. Pengalaman ketika menonton performa bercerita tersebut, direkonstruksi dalam sudut kamera subjektif dengan pergerakan kamera yang dinamis dalam teknik pengambilan gambar dengan ambilan panjang. Kamera yang menonton langsung mengamati dan memperhatikan pendengar pertama yang bercerita tentang eyang sehingga dapat mengendalikan pikiran dan perasaan penonton film saat menyaksikan performa dengan seolah-olah hadir pada saat kejadian. Ketika penonton dan anggota keluarga dapat merasakan pengalaman yang diharapkan dapat lebih memaknai atas perjuangan generasi keluarga sebelumnya. Karena apa yang sekarang didapat tidak lepas dari jasa dan pengorbanan yang dihasilkan sebelumnya. direkonstruksi dalam sudut kamera objektif dengan pergerakan kamera yang dalam teknik pengambilan gambar dengan ambilan panjang. Kamera yang menonton langsung mengamati dan memperhatikan pendengar pertama yang bercerita tentang eyang sehingga dapat mengendalikan pikiran dan perasaan penonton film saat menyaksikan performa dengan seolah-olah hadir pada saat kejadian. Ketika penonton dan anggota keluarga dapat merasakan pengalaman yang diharapkan dapat lebih memaknai atas perjuangan generasi keluarga sebelumnya. Karena apa yang sekarang didapat tidak lepas dari jasa dan pengorbanan yang dihasilkan sebelumnya. direkonstruksi dalam sudut kamera objektif dengan pergerakan kamera yang dalam teknik pengambilan gambar dengan ambilan panjang. Kamera yang menonton langsung mengamati dan memperhatikan pendengar pertama yang bercerita tentang eyang sehingga dapat mengendalikan pikiran dan perasaan penonton film saat menyaksikan performa dengan seolah-olah hadir pada saat kejadian. Ketika penonton dan anggota keluarga dapat merasakan pengalaman yang diharapkan dapat lebih memaknai atas perjuangan generasi keluarga sebelumnya. Karena apa yang sekarang didapat tidak lepas dari jasa dan pengorbanan yang dihasilkan sebelumnya. Kamera yang menonton langsung mengamati dan memperhatikan pendengar pertama yang bercerita tentang eyang sehingga dapat mengendalikan pikiran dan perasaan penonton film saat menyaksikan performa dengan seolah-olah hadir pada saat kejadian. Ketika penonton dan anggota keluarga dapat merasakan pengalaman yang diharapkan dapat lebih memaknai atas perjuangan generasi keluarga sebelumnya. Karena apa yang sekarang didapat tidak lepas dari jasa dan pengorbanan yang dihasilkan sebelumnya. Kamera yang menonton langsung mengamati dan memperhatikan pendengar pertama yang bercerita tentang eyang sehingga dapat mengendalikan pikiran dan perasaan penonton film saat menyaksikan performa dengan seolah-olah hadir pada saat kejadian. Ketika penonton dan anggota keluarga dapat merasakan pengalaman yang diharapkan dapat lebih memaknai atas perjuangan generasi keluarga sebelumnya. Karena apa yang sekarang didapat tidak lepas dari jasa dan pengorbanan yang dihasilkan sebelumnya.
Tidak tersedia versi lain