Tugas Akhir
Peran Pertunjukan Adok Sebagai Sarana Edukasi Estetis Pada Masyarakat Minangkabau di Korong Ubun-Ubun
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gagasan dan nilai estetis dalam kesenian Adok, untuk membuktikan peran kesenian Adok sebagai sarana estetis bagi masyarakat penyangganya. Persoalan utama; Adok berkaitan dengan adat dan dianggap keramat, berbeda dengan tradisi pada umumnya, sebagai permainan rakyat, bersifat sekuler, dan tidak terkait dengan adat, namun saat ini adok sebagai praktik estetis melepaskan dengan adat namun tetap mempertahankan nilai-nilai tertentu yang berkaitan dengan keminangan. Menganalisis kesenian Adok sebagai sebuah kesenian tradisi dan sebagai sebuah praktik estetis dengan melihat semua aspek; mengelompokan, serta mencermati nilai-nilai yang dipresentasikan, sehingga menemukan pemahaman yang komprehensif mengenai peran seni Adok sebagai sarana edukasi estetis, maka digunakan konsep rezim seni Rancierre, yang mengemukakan tiga cara heterogen dalam memahami, mempraktikan, dan mengatur seni, yaitu rezim etis, representatif dan estetis, serta konsep pendidikan estetika E. Lewis. Memahami pertunjukan seni Adok sebagai sebuah praktik estetis yang digunakan konsep performance dari Schechner. Proses penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian seperti perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lainnya, secara holistik, dengan kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks yang alami. Proses analisis dilakukan dengan memahami semua unsur kesenian Adok, keterkaitannya dengan adat dan agama, serta budaya masyarakat penyangga untuk menemukan sesuatu dalam kesenian Adok sebagai praktik estetis. Penelitian ini memperjelas keterkaitan seni Adok sebagai sebuah estetis dengan Adat dan agama. Mendistribusikan pengalaman yang berisikan gagasan dan nilai-nilai sehingga memunculkan kembali 'rasa' keminangan. Kesenian Adok sebagai sebuah praktik estetis yang berperan sebagai sarana edukasi estetis bagi masyarakat penyangga sehingga menimbulkan pemahaman yang berbeda terhadap seni tradisi sebagai sebuah praktik estetik.
Tidak tersedia versi lain