Tugas Akhir
Tonnetz Neo-Riemannian sebagai Hasil Upaya Teoretikus Memvisualisasikan Musik dalam Perspektif Geometri
Sebagai ilmu pengetahuan teori musik dapat dibahas secara saintifik sejak masa
Aristoxenos, salah satunya Teori dan Tonnetz Neo-Riemannian yang menggunakan
pendekatan visualisasi dengan prinsip geometri. Penelitian ini bertujuan untuk
mencari alasan fundamental kemunculan Tonnetz Neo-Riemannian dengan tiga
pertanyaan yaitu dasar pemikiran yang melatarbelakangi kemunculan Tonnetz NeoRiemannian, upaya teoretikus dalam melahirkan Tonnetz Neo-Riemannian, dan
tanggapan para teoretikus terhadap perkembangan Teori Riemann hingga menjadi
Tonnetz Neo-Riemannian. Penggalian informasi kilas balik pada teori sebelumnya
diperoleh dua alasan fundamental terkait kemunculan Tonnetz Neo-Riemannian,
yaitu sebagai metafora spasial pada Teori Neo-Riemannian dan upaya
mempertahankan esensi konsep representasi imajinasi. Untuk menjawab upaya dari
para teoretikus dalam menghasilkan Tonnetz Neo-Riemannian peneliti
mengurutkan penemuan yang relevan secara sistematis. Urutan lini masa terbagi
atas tiga area waktu yaitu Pra-Riemann dengan Tonnetz Euler, Harmoniesystem in
Dualer Entwickelung Oettingen, dan Tonnetz Bersudut Hostinský; Rieman dengan
Teori Dualisme Harmoni dan Teori Transformasi; serta Teoretikus NeoRiemannian berupa tujuh transformasi klang oleh Lewin, kemudian direduksi
menjadi empat oleh Hyer, dan direduksi menjadi tiga oleh Klumpenhouwer, the
parsimonious tonnetz oleh Cohn, konsep pitch class (set) oleh Miguel A. RoigFrancolí, dan perpaduan prinsip geometri dengan pitch-class oleh Tymoczko.
Pengurutan lini masa menggambarkan bagaimana tanggapan Teoretikus akan
munculnya Teori Riemann hingga Tonnetz Neo Riemannian. Di akhir pembahasan
peneliti mencoba menerapkan Teori dan Tonnetz Neo-Riemannian dalam konsep
Coltrane change dari John Coltrane.
Tidak tersedia versi lain