Tugas Akhir
Kain Batik Besurek Sebagai Media Promosi Busana Swarnabumei Karya Ir. Nanda Djangdjaja Dalam Fotografi Fashion
Pada masa kini batik sudah menjadi pakaian nasional bagi masyarakat
Indonesia. Beragam corak batik telah diciptakan hingga menjadi sebuah identitas
bagi setiap daerah Indonesia. Penciptaan tugas akhir ini akan membahas mengenai
batik khas Bengkulu yang disebut kain batik besurek (Bersurat), karya desainer Ir.
Nanda Djangdjaja. Dilatarbelakangi oleh keinginan untuk lebih mempopulerkan
kain batik besurek, penciptaan ini bertujuan untuk memvisualkan kain batik
besurek karya Ir. Nanda Djangdjaja ke dalam fotografi fashion dengan konsep cut
lighting.
Metode yang digunakan dalam penciptaan karya fotografi ini menggunakan
konsep cut lighting. Konsep ini menjadikan kain batik besurek pada karya seakan
mendapatkan exposure (perhatian) lebih oleh mata audience. Cut lighting pada
background dibuat dengan berbagai macam bentuk dengan beberapa teknik,
diantaranya berbentuk bulat, garis diagonal, lengkungan berbentuk jajar genjang,
garis lengkung yang berulang, dan bunga rafflesia sebagai ikon Bengkulu. Hasil
karya akan diulas dengan teori pendekatan semiotika Roland Barthes yang
meliputi tanda-tanda visual berupa simbol. Simbol tersebut berupa corak dari kain
batik besurek berupa tulisan Arab gundul yang merupakan ciri khas kain batik
Bengkulu, dikombinasikan dengan flora bunga rafflesia dan bunga bangkai,
kemudian fauna yaitu burung punai yang juga merupakan ikon Bengkulu.
Hasil dari penciptaan karya fotografi komersial ini adalah karya-karya yang
bervariasi yang bisa digunakan untuk materi promosi di akun Instagram
@swarnabumei milik Ir. Nanda Djangdjaja.
Tidak tersedia versi lain