Buku Teks
Sadur: Sejarah Terjemahan di Indonesia dan Malaysia Jilid IV
Indonesia sejak dahulu mengimpor aneka ragam agama, kesusastraan, ilmu, teknik, dan berbagai jenis produk peradaban lainnya dari India, Timur Tengah, Tiongkok, serta Eropa yang kemudian diolah, disesuaikan, dikembangkan, sehingga menjadi bagian dari kebudayaan. Salah satu prosesnya adalah melalui terjemahan. Buku ini merupakan kelanjutan keempat dari buku dengan judul yang sama. Jilid IV ini dibagi dalam 3 bagian. Bagian pertama perihal terjemahan dan pertunjukan. Artikel-artikel yang dimuat membahas tentang penerjemahan alih wahana; menerjemahkan sastra Klasik di Bali; Sepak terjang Yap Gwan Thay di era penerjemahan; penerjemahan di teater rakyat Indonesia dan membuat drama asing kepada penonton Indonesia (teater-seni Indonesia Modern). Bagian kedua perihal perpindahan antar bangsa.Artikel -artikel yang dimuat meliputi tentang: men-Jawa-kan Mahabharata; perbandingan Ramayana Jawa Kuno dan sumbernya dari India; terjemahan karya sastra Jawa Kuno di sebuah Keraton di Jawa Tengah abad ke-18; Roman Aleksander dalam sastra JAwa; pengembangan Hikayat Indraoutra; citra Jawa yang dipindahkan ke dalam dunia Melayu; gender dan politik dalam terjemahan (Naskah Tiga Wajah Julius Caesar) dan terjemahan puisi Rusia. Bagian ketiga perihal penerjemah dengan artikel-artikel yang membahas tentang Mpu Tantular dana Kakawin Sutasoma; penulis dan penerjemah Ulama Palembang; William Shellabear dan Akitab terjemahannya; kiprah keluarga Winter dalam menerjemahkan dari JAwa ke Eropa; catatan terjemahan C.F. Winter ke dalam Bahasa Jawa; proyek terjemahan Wilson Tjandinegara; juru bahasa Presiden Soeharto dan pengalaman Ajip Rosidi dalam menerjemahkan.
Tidak tersedia versi lain