Tugas Akhir
Bingkai Vertikal Pada Film Tentang Perempuan Dalam Lingkaran Pertanyaan "Kapan Nikah"
Bentuk layar sebuah gawai menjadi awal mula penciptaan film “Risau” dengan bentuk bingkai vertikal. Bingkai dengan bentuk vertikal pada film “Risau” digunakan untuk menampilkan makna tekanan atau intimidasi dari tokoh Ibu dan Tara yang memberikan pertanyaan seputar pernikahan terhadap tokoh Bulik dan Naya. Situasi tersebut tersebut ditampilkan dengan komposisi atas-bawah. Komposisi atas-bawah pada bingkai vertikal diciptakan dengan membagi dua bingkai vertikal secara horizontal. Hasilnya, area bidang bagian atas bingkai digunakan untuk menempatkan tokoh yang mengintimidasi dan area bidang bagian bawah digunakan untuk menempatkan tokoh yang terintimidasi. Selain tawaran tersebut, penciptaan ini juga mencari kemungkinan-kemungkinan estetika lain yang dapat dihasilkan dari penggunaan bingkai vertikal terhadap unsur-unsur film lainnya. Penciptaan film “Risau” dengan bentuk bingkai vertikal menemukan bahwa (1) Komposisi menjadi sangat penting untuk memenuhi estetika bingkai vertikal, (2) terkait poin pertama, unsur-unsur film yaitu unsur naratif, sinematografi, mise en scene, dan editing, adalah empat unsur yang mendapatkan dampak dari penggunaan bingkai vertikal, dan (3) unsur audio pada penciptaan film “Risau” belum mendapatkan dampak dari penggunaan bingkai dengan bentuk vertikal. Film “Risau” menawarkan makna baru dalam penggunaan komposisi atas-bawah, yaitu tekanan, dengan membawa cerita mengenai perempuan dalam lingkaran pertanyaan “kapan nikah”.
Tidak tersedia versi lain