Buku Teks
Sajak Filsafat Jeihan
Menurut Jeihan, perpuisian di Indonesia dapat dikategorikan empat masa selama satu abad ini. Periode pertama sastra modern Indonesia, isinya saja yang modern (sezaman) dalam kehidupan masyarakat Indonesia di kota-kota. Bentuknya tetap tradisi etnik Melayu. Periode kedua terjadi skitar tahun 1930-an, ketika orang-orang Sumatera, seperti Muhammad Yamin, Sanusi pane, Armijn Pane, Sutan Takdir Alisyahbana, mulai menulis puisi-puisi yang meninggalkan bentuk syair dan pantun. Perubahan radikal dilakukan Chairil anwar pada periode ketiga. Bentuk menentukan isi pikiran dan perasaan. Struktur menentukan pola hubungan makna puisinya. Imajinasi kalimat telah menjurus pada imajinasi kata, yang kemudian dikembangkan oleh Sutardji Calzoum Bachri dan Sapardi Joko Darmono. Pada periode puitika keempat, bukan hanya sampai tingkat rontgen ala Chairil anwar, atau kata sebagai makna dibongkar sebagai patah kata oleh sutardji Calzoum Bachri, tetapi sampai pada inti selnya, DNA kata-kata seperti puisi Jeihan. Itulah fase Mbeling, yang muncul tahun 1970-an dan Jeihan adalah tokohnya
Tidak tersedia versi lain