Tugas Akhir
Pengelolaan Pergelaran Mini Orkestra Gamelan "Cross Pop Culture"
Di era globalisasi saat ini, masuknya kebudayaan Korea di Indonesia sangat mengkhawatirkan, terutama bagi kaum remaja. Dalam hal ini berpengaruh terhadap perkembangan budaya tradisi khususnya pada musik gamelan tradisional. Musik Korea Populer saat ini dianggap lebih mudah diterima para remaja dibandingkan dengan musik gamelan itu sendiri, karena melodi dan temponya yang mudah didengar di kalangan remaja, sedangkan musik gamelan lebih rumit dan mengandung makna yang tidak mudah dijangkau. Adapun musik Orkestra, pada era sekarang merupakan musik yang sudah banyak diterima dikalangan manapun tetapi untuk dapat menikmatnya secara langsung perlu merogoh kocek yang lumayan mahal. Berangkat dari fenomena ini terciptalah perancangan acara “Cross Pop Culture” dengan mengkolaborasikan 3 gaya musik yang berbeda yaitu antara instrumen musik gamelan dengan instrumen musik orkestra yang membawakan lagu-lagu Korea Populer dengan arrasemen baru. Landasan teori yang digunakan adalah perancangan acara dari Joe Goldbatt tentang Research, Design, Planning, Coordination, Evaluation. Serta menggunakan definisi Orkestra dari Samuel Adler, Pemahaman tentang Gamelan dari Purwadi dan Pop Culture dari Huat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Hasil dari penelitian ini adalah sebuah perancangan pengelolaan pergelaran seni pertunjukan musik mini orkestra gamelan dengan membawakan lagu Populer sebagai lagu utamanya, dan maket panggung 3D “Cross Pop Culture” sebagai visualisasi dari pengelolaan pergelaran ini. Kata kunci: Perancangan Acara Seni Pertunjukan, Gamelan, Orkestra, dan K-Pop.
Tidak tersedia versi lain