Tugas Akhir
Kurasi Pameran Seni Rupa "Menerjang Batas" Karya Penyandang Tunanetra Dengan Pendekatan Tiga Tahapan Rekognisi Sensorik
Penulis menyebutkan bahwa Kurasi Pameran Seni Rupa “Menerjang Batas” Karya Penyandang
Tunanetra dengan pendekatan tiga tahapan rekognisi sensorik merupakan
penciptaan metode kurasi yang melibatkan penyandang disabilitas tunanetra
dalam membuat karya seni rupa. Penciptaan metode ini menjadi penting
untuk dilakukan atau diterapkan karena untuk memberikan pengalaman dan
pembelajaran bagi penyandang tunanetra untuk menciptakan karya seni
rupa berdasarkan kemampuan yang dimiliki oleh mereka. Selain itu, bagi
para kurator yang akan melakukan kurasi serupa atau beririsan terkait
dengan penyandang tunanetra dapat menerapkan metode ini.
Metode kurasi tiga tahapan rekognisi sensorik adalah metode
pengenalan penciptaan karya seni rupa dua dimensional dengan
memaksimalkan indra perabaan (indra sensorik) dari penyandang tunanetra.
Metode kurasi tersebut merupakan hasil interdisipliner antara seni rupa,
ketunanetraan (disabilitas) dan biopsikologi. Tiga tahapan rekognisi
sensorik terdiri dari pengenalan konsep bangun ruang dan
menggambarkannya, meraba dan melukiskan wajah, dan melukis bertema
bebas. Metode tersebut dilaksanakan dalam bentuk workshop yang
melibatkan siswa dan siswi MTsLB/A Yaketunis. Setelah workshop
langkah selanjutnya adalah membuat skema rancangan ruang dan tata
pajang karya hasil workshop di Galeri Fajar Sidik.
Tidak tersedia versi lain