Tugas Akhir
Makna Gendhing Liturgi Dalam Misa Malam Rabu Pahingan di Gereja Santa Maria Assumpta Pakem
Musik liturgi yang digunakan dalam Misa Malam Rabu Pahingan menggunakan iringan gamelan yang memiliki gendhing-gendhing khusus yang hanya dimiliki oleh Gereja Santa Maria Assumpta Pakem. Penelitian ini difokuskan pada mendeskrepsikan makna gendhing liturgi dalam Misa Malam Rabu Pahingan. Terdapat garapan dan makna gendhing yang digunakan oleh umat sebagai petugas liturgi tidak sesuai khususnya dalam Gendhing Litani Sapta Sangsara Dalem Kanjeng Ibu Mariyah. Penelitian ini berdasrkan pada teori makna, teori liturgi, teori seni dalam liturgi, teori musik liturgi, teori inkulturasi musik liturgi dan teori karawitan. Metode yang digunakan adalah metode peneltian kualitatif dengan pendekatan etnomusikologi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa makna gendhing liturgi dalam Misa
Malam Rabu Pahingan adalah 1) Bermakna lembut dan lirih dengan tabuhan ladrang dan
berlaraskan pelog sebagai penghormatan terhadap tujuh penderitaan Bunda Maria; 2) Iringan
gamelan sangat penting bagi umat karena dirasa sangat tepat dengan kondisi lingkungan umat
yang masih menjunjung tinggi nilai tradisi budaya Jawa; 3) Respon umat senang dengan
adanya gendhing Litani Sapta Sangsara Dalem Kanjeng Ibu Mariyah karena dapat membantu
umat menghayati dan melakukan penghormatan terhadap Bunda Maria. Selain itu, respon
umat dalam bertugas yakni tidak mengetahui sebagaimana mestinya gendhing tersebut
disajikan sehingga terdapat perubahan dan kreasi dalam gendhing garapan gendhing Litani
Sapta Sangsara Dalem Kanjeng Ibu Mariyah.
Tidak tersedia versi lain