Tugas Akhir
Analisis Koreografi Tari Bedhaya Kawung Karya M.G. Sugiyarti
Tari Bedhaya Kawung adalah salah satu tari Klasik gaya Yogyakart, yang diciptakan oleh M.G. Sugiyarti pada tahun 2009. Tari ini merupakan tari kelompok yang ditarikan oleh sembilan orang penari putri. Tari ini diiringi dengan gending Tunjung Anom. Dinamakan Bedhaya Kawung karena terinspirasi dari nama Sri Sultan Hamengkubuwono VII, pada saat masih muda senang sekali memakai kain Kawung, yang memiliki makna papat lima pancer atau empat penjuru mata angin. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Tari Bedhaya Kawung dengan menggunakan pendekatan koreografi yang menekankan pada analisis bentuk, teknik, dan isi yang dikemukakan oleh Y. Sumandiyo Hadi. Konsep bentuk, teknik, dan isi dipisah untuk kepentingan analisis kajian koreografi. Hasil analisis koreografi menunjukan bahwa tari ini memiliki motif gerak yang ada pada tari putri gaya Yogyakarta namun tetap ada variasinya. Variasi tersebut terlihat dari banyaknya motif gerak yang dilakukan secara berulang dan bersama-sama. Gerak dari seluruh bentuk Tari Bedhaya Kawung cenderung menggunakan volume gerak menyempit, tenaganya sedang, dan tempo gerak yang lambat. Dengan ruang yang luas seperti arah hadap ke samping kanan/kiri, ke depan dan ke belakang, dan level tinggi, sedang dan rendah.
Tidak tersedia versi lain