Tugas Akhir
Fungsi Tari Dikir Barat di Dalam Masyarakat Pulau Kasu
Penelitian ini menganalisis Fungsi Tari Dikir Barat Di Dalam Masyarakat Pulau Kasu. Dikir Barat adalah tari kelompok yang ditarikan oleh 15 hingga 30 orang penari, bisa ditarikan oleh laki-laki ataupun perempuan secara berkelompok. Kesenian Dikir Barat adalah salah satu kesenian tradisional yang di dalamnya terdapat tarian, dan nyanyian (syair dan pantun) dengan gerak yang terinspirasi dari para nelayan yang pergi melaut, gerak tersebut disusun menjadi gerak yang indah berikut ini motif geraknya: motif sembah bertepuk tangan, motif
mendayung sampan, motif merentang samping bawah, motif merentang samping
atas, motif siku menunduk, motif siku berayun, motif membentang jala, motif
menggulung tajo, motif berpegang bahu, dan motif sembah akhir. Kesenian Dikir Barat sangat digemari di berbagai tempat di Batam, hingga di daerah pulau sekitarnya yaitu pulau Kasu. Guna mengupas fungsi digunakan teori Radcliffe Brown yang mengupas tentang struktur dan fungsi dalam masyarakat. Penjelasan teori Brown adalah setiap struktur tidak terlepas dari fungsinya. Brown menjelaskan fungsi digunakan untuk merujuk kepada suatu hubungan diantara proses dengan struktur. Hasil penelitian ini kemudian ditulis dalam skripsi yang berjudul Fungsi Tari Dikir Barat di Dalam Masyarakat Pulau Kasu yang di jelaskan dalam empat BAB. Hasil ini semoga bisa memberi informasi kepada masyarakat pulau Kasu ataupun bagi pembaca skripsi ini agar mengetahui fungsi dari Dikir Barat di dalam masyarakat pulau Kasu.
Tidak tersedia versi lain