Tugas Akhir
Bentuk Penyajian Tari Bedhaya Tirta Hayuningrat Yasan dalem Sri Sultan Hamengku Bawono Ka 10
Tari bedaya merupakan tarian yang berasal dari dalam istana, bedaya yang dibahas dalam penelitian ini merupakan tari bedaya dari Keraton Yogyakarta. Di Keraton Yogyakarta, bedaya telah ada sejak pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono I dan dilestarikan turun temurun hingga saat ini. Setiap raja menciptakan tari bedaya sendiri. Bedhaya Tirta Hayuningrat adalah tari bedaya yang merupakan Yasan Dalem Sri Sultan Hamengku Bawono Ka-10. Sebagai tarian Yasan Dalem terbaru dari Keraton Yogyakarta, Bedhaya Tirta Hayuningrat diciptakan dengan tetap berpijak pada kaidah tari klasik gaya Yogyakarta dan patokan-patokan tari bedaya yang telah ada sejak pertama kali bedaya diciptakan.
Penelitian ini merupakan penelitian tentang bentuk penyajian tari Bedhaya Tirta Hayuningrat. Fokus dari penelitian ini adalah bentuk penyajian dari tari Bedhaya Tirta Hayuningrat yang merupakan Yasan Dalem terbaru dari Sri Sultan Hamengku Bawono Ka-10. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan koreografi yang lebih fokus untuk meneliti tari Bedhaya Tirta Hayuningrat dari segi teksnya. Pendekatan koreografi akan membantu peneliti untuk mengupas lebih lanjut mengenai aspek-aspek koreografi agar dapat menganalisis dan mengungkapkan bagaimana bentuk penyajian tari Bedhaya Tirta Hayuningrat. Penyajian tari di Bangsal Kencana memiliki perbedaan yang cukup signifikan dengan penyajian tari bedaya di tempat lain. Terlebih, pementasan suatu tarian di Bangsal Kencana merupakan suatu peristiwa yang tergolong istimewa. Bedhaya Tirta Hayuningrat disajikan dengan tujuan memperingati 27 tahun bertahtanya Sri Sultan Hamengku Bawono Ka-10 sekaligus ulang tahun yang ke-70.
Hadir di zaman globalisasi yang serba cepat, Bedhaya Tirta Hayuningrat diciptakan dengan durasi yang tidak terlalu lama, yakni kurang dari satu jam. Bentuk tari bedaya dengan waktu penyajian yang tidak berdurasi lama bukan berarti lantas melupakan dan memotong begitu saja esensi dari tari bedaya, aspek-aspek koreografi serta ketentuan dan muatan yang terkandung dalam tari bedaya tetap diperhatikan dalam penyajian tari Bedhaya Tirta Hayuningrat.
Kata kunci: Bedaya, bentuk penyajian, koreografi.
Tidak tersedia versi lain