Tugas Akhir
Penyutradaraan Film "Tangan-Tengen" dengan Gaya Sinema Surealis
Penyutradaraan film "Tangan-Tengen" menerapkan gaya sinema surealis
sebagai konsep utama dalam penyampaian cerita. Skenario film ini sendiri
memiliki ide dasar yang bersumber dari sebuah potongan ayat di kitab suci,
berkisah tentang kebohongan dan sebuah kondisi yang janggal. Melalui gaya
sinema surealis, film ini tidak berusaha mengungkapkan sesuatu yang lian—
fantasi—melainkan mengutarakan apa yang tidak berhasil diutarakan melalui
kaidah-kaidah rasionalitas dalam kehidupan sehari-hari dan mengungkap sesuatu
yang laten tanpa merusak misteri dari yang laten.
Implementasi gaya sinema surealis sendiri dalam film "Tangan-Tengen"
dapat ditemui pada beberapa elemen, diantaranya: aksi otomatis pada pemain,
psikologi karakter, alam bawah sadar dan permainan realitas cerita, alegori politik
dalam set dan kolase pada properti, tata rias dan kostum simbolis, serta
pencahayaan sebagai pembatas realitas. Dengan menerapkan gaya ini penonton
diharapkan mampu merefleksikan kembali apa yang telah dialaminya dalam
keseharian dan membuatnya menjadi sebuah kesadaran kolektif.
Film ini mencoba untuk menangkap kondisi sosial masyarakat Indonesia
sebagai sebuah konteks yang diberikan dalam penggunaan surealisme di film.
Kondisi yang dimaksud terbagi dalam beberapa tema bahasan; politik dalam
keluarga, gadget yang menubuh, hasrat dan moral, agama dan teknologi, serta
dampak negatif dari lingkungan sosial. Tema-tema tersebut diungkapkan dalam
film dengan menggunakan psikoanalisis Freudian.
Tidak tersedia versi lain