Tugas Akhir
Visualisasi Jurus Karate dalam Fotografi Komersial
Fotografi berperan sebagai media penyampaian pesan yang efektif dan media promosi untuk menarik minat serta memperoleh kepercayaan penikmat foto terhadap suatu objek. Terbukti dengan banyaknya cabang fotografi komersial yang berkembang hingga saat ini, sama halnya dengan olahraga bela diri karate. Ide penciptaan karya fotografi ini berawal dari lingkungan yang sangat dekat olahraga karate. Awal masuk seni bela diri karate di Indonesia dan diperkenalkan ke masyarakat merupakan karate aliran Shotokan, aliran ini adalah seni bela diri yang murni dari budaya masyarakat asli Jepang dan paling populer di Indonesia. Kemudian berkembang aliran karate menjadi empat aliran yang diakui oleh WKF (World Karate Federation), keempat aliran tersebut adalah Shotokan, Wadoryu, Gojuryu dan Shitoryu. Shotokan mempunyai ciri khas yaitu, menggunakan kuda-kuda yang rendah dan pukulan serta tangkisan yang keras. Gerakan shotokan cenderung linear/frontal, sehingga pada aliran shotokan berani langsung beradu pukulan dan tangkisan dengan lawan. Pemunculan karakter kata karate melalui estetika fotografi komersial, sehingga menjadikan foto yang informatif dan menarik. Pemilihan atlet sebagai model, untuk mempermudah dalam mengarahkan pose gerakan yang sesuai dengan kata. Penggunaan dan penataan lighting yang tepat menjadi kunci utama untuk menciptakan mood serta memunculkan karakter dari setiap kata karate. Selain itu, perpaduan pose gerakan, background dan teknik foto digunakan dalam pemotretan ini, dapat memunculkan kesan serta mampu memunculkan ide-ide kreatif lainnya kepada penikmat foto. Sehingga foto menjadi lebih menarik, berkarakter dan pesan dari setiap jenis kata dapat tersampaikan dengan baik serta mempunyai nilai komersial. Kata shotokan merupakan aliran karate yang paling populer di Indonesia menjadi objek utama dalam penciptaan visualisasi kata karate.
Tidak tersedia versi lain