Buku Teks
Transformasi Tokoh Semar Badranaya pada Karya Lampu Hias
Semar Badranaya merupakan tokok pewayangan asli Nusantara. Semar selalu di tempatkan sebagai Panakawan paling utama dalam cerita wayang. Semar ini memiliki filosofi hidup tersendiri dan keberadaan tokoh Semar memiliki nilai filosofi tersendiri dalam etika Jawa. Tujuan pembuatan karya Tugas Akhir ini adalah diharapkan dapat menjadi suatu contoh dan menyadarkan masyarakat akan pentingnya melestarikan budaya Jawa yang sejak dahulu tertanam melalui kesenian dan simbol-simbol yang terkandung melalui tokoh Semar Badranaya. Tokoh Semar Badranaya sebagai referensi visualnya, kemudian diaplikasikan kedalam karya tiga dimensi berupa Lampu Hias. Alasan penulis masih tetap sama melestarikan dan memperkenalkan lebih tentang Tokoh Semar Badranya melalui transformasi visual kedalam benda fungsional. Penciptaan Tugas Akhir ini menggunakan metode pendekatan Estetika menurut Kartika dan metode pendekatan Semiotika menurut Charles Sanders Peirce dalam proses eksplorasi dan analisis data. Dalam proses perwujudan karya penulis menggunakan metode penciptaan SP Gustami berupa tiga tahap enam langkah. Tokoh Semar Badranaya di visualisasikan pada karya tiga dimensional berupa Lampu Hias dengan menggunakan media kayu Jati, kayu Mahoni, dan kayu Munggur, serta menggunakan teknik ukir dan proses finishing pliture Karya yang diciptakan berjumlah 6 karya, berupa 4 lampu Hias dinding, dan 2 Lampu Hias duduk dengan dominan warna coklat tua agar menghasilkan kesan klasik.
Tidak tersedia versi lain