Tugas Akhir
Perancangan Buku Ilustrasi Unsur Dualisme dalam Lima Puisi Taufiq Ismail dengan Efek Visual Double Exposure Anaglyph
Manusia memiliki sifat dualisme, dimana manusia terbagi menjadi jiwa dan raga. Namun, seringkali manusia melupakan sisi kejiwaan dan kemanusiaannya. Taufiq Ismail adalah sastrawan senior yang kerap mengkritik dan mengingatkan mengenai hal ini, seperti pada puisi-puisinya yang berjudul Mayat yang Ingin Ke Luar Melompat (1999), Bagaimana Ini, Hati Saya Tertutup Mati (2000), Ada Anak Gadis Bertanya Pada Ibunya (2001), Ada (2004), dan Kapan Selesainya Zaman Edan? (2006). Puisi Taufiq Ismail seringkali mengandung unsur dualisme dan makna kemanusiaan di dalamnya, akan tetapi dalam bentuk teks, sehingga dirasa perlu penggambaran dalam bentuk lain. Tujuan perancangan ini secara
keseluruhan adalah untuk menyampaikan makna puisi-puisi tersebut secara visual. Untuk memahami dan memaknai puisi-puisi tersebut, dilakukan analisis dari unsur bahasa kiasan serta menggunakan teori semiotika Michael Riffaterre. Makna yang ditemukan kemudian divisualisasikan menggunakan simbol-simbol tertentu yang merepresentasikannya. Efek visual double exposure anaglyph, yaitu efek di mana dua gambar dapat dipaparkan dalam satu kesatuan digunakan supaya makna dualisme yang terkandung dalam puisi-puisi tersebut dapat digambarkan secara visual serta memberikan pengalaman menikmati ilustrasi puisi yang berkesan. Buku ilustrasi puisi yang menggunakan efek visual double exposure
anaglyph dapat memvisualisasikan unsur dualisme pada puisi-puisi Taufiq Ismail
dengan cara yang berkesan dan menggambarkan intensitas yang terkandung dalam
puisi-puisi tersebut.
Kata kunci: Puisi, Ilustrasi, Dualisme, Taufiq Ismail, Double Exposure Anaglyph
Tidak tersedia versi lain