Tugas Akhir
Membangun Kedalaman Ruang sebagai Representasi Konflik Internal dalam Penyutradaraan Film Fiksi “Huma Amas”
Film fiksi atau film cerita adalah suatu film yang biasa digunakan untuk mengkomunikasikan tentang suatu realita yang terjadi dalam kehidupan masyarakat setiap harinya, film juga dapat memberikan informasi baru ataupun sejarah yang sudah terjadi atau belum diketauhi oleh masyarakat. Penyutradaraan film fiksi “Huma Amas” ini bertujuan untuk menyuarakan isu yang terjadi di Kalimantan Timur yaitu tentang lingkungan dan masyarakat kecil khususnya daerah sekitar tambang batubara. Karya film fiksi ini dalam visualisasinya menggunakan kedalaman ruang (depth of field) yang berbeda-beda sebagai representasi konflik internal tokoh utama. Hal ini bertujuan untuk memberikan impresi, makna, nuansa, emosional karakter dan memberikan penekanan konflik tokoh utama. Objek yang diangkat dalam karya film fiksi ini adalah masalah seorang petani yaitu Pak Yusni yang harus mengalami kebimbangan dan memilih untuk menjual tanah sawahnya atau mempertahankannya. Masalah lain yang ia hadapi ialah tanah sawahnya semakin rusak karena adanya tambang batubara yang bersebelahan langsung dengan sawahnya, petani lainnya menjual sawahnya ke pihak tambang, pekerjaan baru di perusahaan tambang dan anaknya Aji menginginkan mainan yang sama seperti teman-temannya. Kedalaman ruang (depth of field) dan focal length pada lensa juga ikut meningkat dari penggunaan focal length 16mm hingga 200mm. Meningkatnya focal length pada lensa dapat memberikan efek ilusi depth yang diciptakan dari lensa. Sisi fokus, tidak fokus (out focus), foreground, midground dan background. Perubahan efek tersebutlah yang menjadi pemaknaan konflik batin yang dirasakan tokoh utama. Penonton tidak hanya harus mengikuti dan memaknai ceritanya saja tetapi penonton dapat mengambil pemaknaan dari gambar yang disajikan pula.
Kata Kunci : Penyutradaraan, Kedalaman Ruang, Konflik Internal, Film Fiksi
Tidak tersedia versi lain