Partitur/Praktek Musik
Motif kain Sasaringan Di 'Sasaringan Kayuh Baimbai", Banjarmasin Kalimantan Selatan
Kain Sasirangan sebagai kain yang mencirikan kebudayaan Banjar di Kalimantan Selatan, menjadi menarik untuk untuk dikaji lebih mendalam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kain Sasirangan meliputi alat, bahan, teknik, proses pembuatan kain dan memahami bentuk serta makna motif kain Sasirangan produksi “Sasirangan Kayuh Baimbai” di Banjarmasin, Kampung Melayu, Kalimantan Selatan.
Penelitian ini berfokuskan pada permasalahan yang berkaitan dengan penjelasan motif dan proses pembuatan kain Sasirangan. Kedua rumusan masalah ini akan dianalisis menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan estetika dan semiotika. Pengumpulan data akan dilakukan dengan studi pustaka yang berkaitan dengan objek kajian dan studi lapangan yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi ke “Sasirangan Kayuh Baimbai” secara langsung. Kemudian dilakukan analisa data berupa reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil yang didapat adalah teknik dan proses pembuatan kain Sasirangan sama dengan teknik ikat celup dari daerah Indonesia lainnya, namun di pengrajin menyebut teknik ini dengan istilah sirang. Sirang ini mempertahankan warna putih kain, sehingga memunculkan garis-garis yang membentuk motif. Pembahasan meliputi serangkaian alat, bahan, teknik, proses dan jenis-jenis motif. Kain Sasirangan di “Sasirangan Kayuh Baimbai” motifnya mengambil dari lingkungan dan budaya Kalimantan Selatan, setiap jenis motifnya memiliki beragam makna mengandung pesan bagi masyarakat Banjar yang menggunakan kain Sasirangan.
Kata Kunci: Kain Sasirangan, Proses, motif, Sasirangan Kayuh Baimbai
Tidak tersedia versi lain