Partitur/Praktek Musik
Model Pengelolaan Frestival Seni Pertunjukan Dalam Industri Kreatif Sebagai Wujud Kewaspadaan Nasional Tahun ke-1 dari rencana 3 tahun
Tujuan jangka panjang penelitian ini adalah ditemukannya suatu Model Pengelolaan Festival Seni Pertunjukan dalam Industri Kreatif sebagai Wujud Kewaspadaan Nasional. Festival Seni Pertunjukan juga menjadi sarana aktivitas kreatif masyarakat untuk akrab dengan kesenian milik sendiri. Generasi muda didorong, melalui kegiatan festival, untuk mewaspadai unsur-unsur negatif dan bertindak positif dengan akar kekuatan budaya sendiri.
Penelitian dilakukan dalam tiga tahap selama tiga tahun. Di tahun pertama (Tahun 2018) penelitian ini ditekankan pada perancangan Model Pengelolaan Festival Seni Pertunjukan dalam Industri Kreatif sekaligus menguji rancangan model tersebut dengan obyek seni Teater dan seni Pewayangan. Di tahun ke-2 (Tahun 2019) penelitian ini ditekankan pada evaluasi hasil Model Pengelolaan Festival Seni Pertunjukan di tahun pertama, sekaligus merancang model Pengelolaan Festival Seni Pertunjukan melalui obyek Seni Tari dan Seni Musik. Di tahun ke-3 (Tahun 2020) ditekankan pada evaluasi hasil Model Pengelolaan Festival Seni Pertunjukan di tahun ke-2 sekaligus pembuatan Model Pengelolaan Festival Seni Pertunjukan dalam Industri Kreatif berbasis Kewaspadaaan Nasional yang dapat berlaku baik secara nasional maupun Internasional.
Target khusus penelitian ini adalah tercapainya integrasi nasional dan harmoni sosial melalui Model Pengelolaan Festival Seni Pertunjukan dalam Industri Kreatif sebagai Wujud Kewaspadaan Nasional.
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen/uji coba PDCA (Planning, Doing, Checking, Actuiting) cycle di setiap tahun penelitian model pengelolaan Festival Seni Pertunjukan yang dirancang di tahun pertama hingga di tahun ketiga.
Manfaat penelitian ini adalah terciptanya sebuah model pengelolaan Festival
Seni Pertunjukan dalam Industri Kreatif sebagai wujud Kewaspadaan nasional yang mampu memberi solusi untuk mengurai konflik SARA (Suku, Agama, Ras) yang mengancam disintegrasi bangsa. Berbagai masalah kebangsaan berupa ancaman, hambatan, tantangan, dan gangguan mewujud dalam konflik SARA dapat dihilangkan. Konflik SARA, yang juga terpicu oleh adanya sikap-sikap intoleransi, radikalisme, dan terorisme, semakin lama menjadi penyebab Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) saat ini di ambang perpecahan.
Luaran penelitian ini adalah suatu model pengelolaan Festival Seni Pertunjukan berbasis Kewaspadaan Nasional, beberapa artikel ilmiah untuk Jurnal Nasional terakreditasi dan Jurnal Internasional terindeks, serta penerbitan Buku Ajar berjudul Model Pengelolaan Festival Seni Pertunjukan dalam Industri Kreatif sebagai Wujud Kewaspadaan Nasional.
Tidak tersedia versi lain