Tugas Akhir
Dekontruksi Panakawan Dalam Kriya Seni Logam
Panakawan adalah salah satu warisan kebudayaan yang adiluhung jika
dilihat dari bentuk fisik yang berupa wayang kulit, Panakawan memiliki kekhasan
bentuk yang sangat unik dan menarik untuk di kaji dan dipelajari, dalam hal ini
wayang sebagai kontrol diarahkan pada konteks yang lebih luas. Panakawan
memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam tetapi secara keseluruhan
(kelompok) memiliki kesamaan fundamental, yaitu sifat kelucuan yang
mengundang tawa. Wujud yang lucu dan tidak wajar mengandung arti simbolis
yang mendalam.
Landasan teori dalam penciptaan digunakan teori dari L.H. Chapman.
Teori proses mencipta menurut L.H.Chap-man adalah : 1). Upaya menemukan
gagasan (inception of an idea) atau mencari sumber gagasan, inspirasi atau ilham,
2).Menyempurnakan, mengembangkan, dan memantapkan gagasan awal
(elaboration and refinement), 3).Visualisasi ke dalam medium (heention in a
medium
Tokoh panakawan dengan berbagai atribut fisik dan karakternya di
dekonstruksi dengan sedemikian rupa. Wujud dari masing-masing tokoh
panakawan di dikonstruksi kedalam bentuk tiga dimensi hal ini untuk mencapai
bentuk dan konsep ide gagasan penciptaan tugas akhir kali ini. Penciptaan karya
tugas akhir ini berjumlah empat karya sesuai dengan jumlah panakawan. Budaya
posmoderenisme dekonstruksi hadir sebagai bagian dari kekayaan kontemporer.
Tidak tersedia versi lain