Buku Teks
Makanan Tradisional Indoensia: Kelompok Makanan Fermentasi dan Makanan yang Populer di Masyarakat
Makanan tradisional merupakan bagian penting dari kehidupan masyarakat, baik kontribusinya dalam memberikan asupan gizi maupun peranannya sebagai bagian dari budaya masyarakat yang patut untuk dilestarikan. Indonesia sebagai negara dengan keanekaragaman hayati yang tinggi, memiliki berbagai macam makanan tradisional baik berbasis nabati maupun hewani. Makanan fermentasi tradisional merupakan komoditas pangan yang ekonomis karena bersumber dari pangan lokal. Terlebih lagi makanan fermentasi tradisional ini memiliki arti penting dalam memperkuat jati diri bangsa, sebagai icon dan identitas dari daerah tertentu, seperti tempe, semayi, dan cabuk dari Jawa Tengah, growol dan gathot dari Yogyakarta, tape Muntilan, brem padat Madiun, tempoyak dari Sumatra, dadih dari Sumatra Barat, bekasam dari Kalimantan, dan lain-lain. Selain meningkatkan aroma dan cita rasa, fermentasi tradisional ternyata juga berkontribusi bagi kesehatan seperti meningkatkan nilai gizi makanan, sumber probiotik dan prebiotik, dan memproduksi berbagai senyawa bioaktif yang menguntungkan. Sate dan soto merupakan kuliner populer khas Indonesia yang telah mengakar dan dikenal di seluruh pelosok tanah air. Ragam sate Indonesia mencapai 85 resep yang merupakan kuliner khas dari 27 daerah di seluruh Indonesia. World Street Food Congress 2013 bahkan telah memilih sate ayam, soto ambengan, nasi kapo bukittinggi, nasi campur bali Made Weti masuk sebagai kategori 20 besar makanan ternikmat di Asia. Kelengkapan makan sate tidak hanya dibakar bersama bumbu saja, tetapi juga disertai irisan bawang merah, kubis, cabai, tomat, kecap, saus kacang, dengan bumbunya yang gurih, semua tertulis lengkap termasuk resepnya di dalam buku ini
Tidak tersedia versi lain